KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Gaung pemilihan kepala daerah serentak 2024 semakin terdengar kencang di semua lini media massa. Berbagai upaya dan gerilya politik pun nampak ramai dilakukan oleh para bakal calon pemimpin daerah tersebut. Salah satunya adalah mantan Wakil Gubernur Jawa Barat periode 2018-2023, Uu Ruzhanul Ulum yang kembali memulai gerilya politiknya jelang Pilgub November mendatang.
Kali ini sosok politik yang dikenal sebagai Panglima Santri tersebut bertemu Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Andi Malaranggeng di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat pada Senin (22/7/2024).
Pihaknya mengaku kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka menyampaikan maksud Uu untuk kembali masuk dalam kontestasi pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur di Jawa Barat dan bersanding bersama Ridwan Kamil.
Uu menuturkan bahwa menurut surveinya, warga Jawa Barat masih mengingkan pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul (Rindu) sebagai pemimpin Jawa Barat untuk kedua kalinya.
“Maksud saya kesini, semoga Partai Demokrat bisa menerima dan memperjuangkan kami dalam Koalisi Indonesia Maju untuk Pilgub Jabar tersebut” ucap Uu
Sebetulnya, Uu sendiri bermaksud untuk menjadi Calon Gubernur Jabar, namun dirinya menyadari bahwa sosok RK masih cukup kuat sebagai tandingannya dalam pencalonan gubernur tersebut. Meski demikian dirinya mengaku tidak masalah jika kembali bersanding dengan RK maupun sosok potensial lainnya seperti Dedi Mulyadi yang juga dikabarkan akan maju dalam Pilgub Jabar 2024 tersebut.
Uu menyadari bahwa partai politik yang menaunginya yakni PPP masih kurang kuat untuk mengantarkannya dalam kontestasi politik lima tahunan tersebut. PPP sendiri hanya berhasil mengantongi enam kursi di barisan legislative DPRD Jawa Barat. Dengan demikian, Uu terus berkonsolidasi bersama partai lain yang tergabung dalam KIM .
“Kami terus berkomunikasi dengan struktur partai yang ada di Jabar untuk kelanjutannya” tutur Uu.
Menurut Uu, sosok RK memiliki peranan yang cukup vital sebagai sosok yang menentukan kontestasi Pilgub di dua daerah yang kuat, seperti DKI Jakarta, dan Jawa Barat
“Kayaknya partai lain juga punya strategi, jadi kalau pak RK nyalon di Jakarta atau di Jabar, jadi ini kayaknya sosok Pak RK-lah yang menentukan calon yang akan diusung parpol di Jakarta ataupun di Jabar” ujarnya.