Sebagai warga yang peka terhadap kondisi sosial, sudah seharusnya kita bergerak untuk membawa perubahan di suatu tempat tertentu.
Katakanlah kita sedang berada dalam lingkungan yang menormalisasikan adanya pernikahan dini. Sikap yang harus kita lakukan adalah memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai dampak dari adanya pernikahan di bawah umur.
Pernikahan dini adalah pernikahan yang dilakukan oleh individu yang masih tergolong muda, biasanya sebelum mencapai usia 19 tahun untuk laki-laki dan 16 tahun untuk perempuan.
Fenomena ini sering terjadi di kalangan remaja yang masih dalam masa pubertas dan dapat dipicu oleh berbagai faktor, termasuk tekanan sosial, budaya, atau ekonomi.
Pernikahan dini dapat memiliki dampak yang signifikan, baik secara fisik maupun psikologis. Remaja yang menikah di usia muda sering kali menghadapi tantangan dalam hal kesehatan, pendidikan, dan perkembangan emosional.
BACA JUGA:Jangan Normalisasikan, Inilah Risiko dari Pernikahan Dini yang Harus Kamu Tahu
Selain itu, mereka juga berisiko mengalami masalah seperti kekerasan dalam rumah tangga dan kesulitan. Dalam menjalani kehidupan pernikahan yang sehat berikan pengetahuan kepada masyarakat tentang dampak pernikahan dini adalah langkah penting untuk meningkatkan kesadaran dan mencegah fenomena ini. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan:
1. Pendidikan dan Penyuluhan
Mengadakan program pendidikan dan penyuluhan di sekolah-sekolah dan komunitas. Ini bisa melibatkan sesi diskusi, seminar, atau workshop yang membahas dampak kesehatan, sosial, dan psikologis dari pernikahan dini. Misalnya, mengundang ahli kesehatan atau psikolog untuk berbicara tentang risiko yang terkait dengan pernikahan di usia muda.
2. Kampanye Media
Menggunakan media sosial, radio, dan televisi untuk menyebarkan informasi tentang pernikahan dini. Konten yang menarik, seperti video, infografis, dan artikel, dapat membantu menjangkau audiens yang lebih luas dan meningkatkan kesadaran tentang isu ini.
3. Pemberdayaan Komunitas
Melibatkan tokoh masyarakat dan pemimpin lokal untuk menyampaikan pesan tentang bahaya pernikahan dini. Mereka dapat menjadi agen perubahan yang efektif karena memiliki pengaruh di komunitas mereka.
BACA JUGA:10 Faktor di balik Banyaknya Wanita Lebih Memilih Tidak Ingin Menikah