KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Dosen Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dengan memberikan hibah berupa alat teknologi tepat guna untuk meningkatkan produktifitas dan kesejahteraan pelaku usaha di bidang pertanian.
Adapun alat yang diberikan yaitu berupa teknologi pengering padi kepada kelompok tani di Desa Pulomulya, Kecamatan Lemahabang, Karawang.
Ketua Tim Program Kemitraan Masyarakat tahun 2024 Unsika, Rianita Puspa Sari mengatakan, Kabupaten Karawang sebagai kota lumbung padi masih menyimpan permasalahan utamanya di percepatan produktifitas.
Biasanya, pada petani membutuhkan waktu berhari-hari untuk menjadikan padi basah menjadi padi kering sebelum digiling dan menjadi beras.
BACA JUGA:Penjual Bubur di Kabupaten Bekasi Jadi Korban Begal: Motor Dijarah dan Gerobak Dibuang Pelaku
Menjawab keluhan itu, Tim Program Kemitraan Masyarakat tahun 2024 Unsika menciptakan alat pengering padi yang lebih efektif dan efisien.
"Mitra kami di Karawang selama ini mengandalkan cuaca untuk mengeringkan padi, melalui alat pengering yang kami berikan mereka tidak tergantung lagi dengan kondisi cuaca atau panas matahari sehingga proses produksi jauh lebih maksimal," ungkap Rianita, kepada KBE, Selasa, (15/10).
Rianita menjelaskan, ia bersama Tim Program Kemitraan Masyarakat Unsika yang terdiri dari Dosen Teknik Industri Deri Teguh dan Winda Rianti berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui Pemberdayaan Sociotechopreneur.
Dia juga menjelaskan, program ini bekerjasama dengan Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat Kemendikud RI.
BACA JUGA:Bawaslu Karawang Ingatkan ke Tim Paslon Cabup-Cawabup untuk Jaga Etika Kampanye
"Alat yang kami berikan bisa mengeringkan 500 kilogram gabah basah menjadi gabah kering hanya dengan waktu 2 jam. Sehingga yang tadinya petani hanya bisa memproduksi 1 ton gabah kering sehari, dengan alat ini bisa menjadi 2 ton per hari," jelasnya.
Anggota Tim Program Kemitraan Masyarakat Unsika, Deri Teguh Santoso menambahkan, selain penyerahan bantuan alat, pihaknya juga memaksimalkan potensi yang ada di Kelompok Tani Desa Pulomulya dengan melakukan program pendampingan kewirausahaan.
Deri menjelaskan, selama program berjalan mereka melakukan edukasi penggunaan WhatsApp bisnis kepada para petani hingga membuatkan website untuk usaha penggilingan padi tersebut.
"Kita ingin memaksimalkan potensi disini, sehingga kita juga lakukan pendamping kewirausahaan. Sekaligus melatih Digital marketing pengelola penggilingan padi disini," kata Teguh.