KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Pemerintah Kabupaten Karawang akan terus meningkatkan hasil produksi ikan hasil tangkap di tahun 2024. Dalam tiga tahun terakhir hasil produksi ikan hasil tangkap menunjukkan tren yang sangat positif.
Kepala Bidang Tangkap Diskan Karawang, Mahmud menyampaikan, berdasarkan data yang dihumpun, pada semester pertama tahun 2024, hasil tangkapan perikanan di Karawang telah mencapai 3.752 ton.
"Angka ini menunjukkan bahwa produksi hasil tangkap ikan meningkat cukup signifikan. Karena pada 2022, hasil tangkapan perikanan di Karawang mencapai 7.400 ton. Sedangkan pada 2023 meningkat menjadi 7.488 ton," ujar Mahmud, Kamis, 14/11/2024.
Ia menerangkan wilayah laut Karawang yang memiliki garis pantai sepanjang 84 kilometer, menjadi rumah bagi beragam jenis ikan dan komoditas laut bernilai tinggi.
"Kita memiliki potensi yang besar di sektor perikanan dan hasil laut yang tak hanya diminati pasar lokal, tetapi juga berpotensi besar untuk ekspor," katanya.
BACA JUGA:Syaikhu-Ilham Bertemu Anies Baswedan, Doakan ASIH Menang di Pilgub Jabar
BACA JUGA:Tingkatkan Sinergi, BPJS Ketenagakerjaan Karawang CRM ke PT Bridgestone Tire Indonesia
Mahmud memaparkan, beberapa jenis ikan hasil tangkapan yang ada di laut Karawang diantaranya, rajungan, tembang, tongkol abu-abu, teri nasi, kembung, pepetek, udang jerebun, selar hijau, dan cumi-cumi. "Semua jenis ikan ini menjadi komoditas yang penting dan sangat bernilai," ucapnya.
Selain hasil tangkapan laut, Kabupaten Karawang juga memiliki potensi produksi garam yang cukup baik. "Terdapat 17 Kelompok Usaha Garam Rakyat yang tersebar di Cilamaya Wetan, Ciparage, dan Cilamaya Kulon. Dengan hasil produksi mencapai 4.260,394 ton (Mei-September) produksi tidak setiap bulan, hanya musim panas," jelasnya.
Pemerintah Kabupaten Karawang melalui Diskan berupaya meningkatkan kualitas peralatan tangkap nelayan dalam mendorong peningkatan hasil tangkap ikan.
"Sejak tahun 2022, program modernisasi alat tangkap mulai digalakkan melalui pemberian bantuan kapal motor dan alat tangkap yang lebih efisien kepada nelayan," jelas Mahmud.
BACA JUGA:Kolaborasi Pemkab Bekasi dan LPCK Dorong Pertumbuhan Ekonomi-Lingkungan Berkualitas
BACA JUGA:Mantul! Karawang Kembali Raih Predikat Kabupaten Informatif Nilai Tertinggi se-Jawa Barat
Ia mengaku minimnya fasilitas pengolahan dan distribusi hasil laut di Karawang menjadi kendala utama. "Minimnya fasilitas ini menyebabkan hasil tangkapan ikan langsung dijual dalam bentuk mentah tanpa ada nilai tambah, sehingga harga jualnya kurang kompetitif," papar Mahmud. (Siska)