KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Tak perlu berbelit-belit, bagi kamu yang ingin menonton Bleach: Sennen Kessen-hen Soukoku-tan atau dikenal Bleach Thousand Year Blood War The Conflict episode 11 dengan terjemahan bahasa Indonesia bisa kamu lakukan dengan menggunakan platform streaming legal yang tersedia diakhir artikel.
Bleach: Sennen Kessen-hen Soukoku-tan episode 10 diakhiri dengan peralihan ke Liltotto dan Giselle yang menyusup ke kastil Yhwach.
Menghadapi gerombolan penjaga, Giselle memanggil Meninas, Candice, dan Bambi versi zombie untuk membantu pertarungan.
Namun, mereka segera menyadari bahwa para penjaga memiliki mata aneh yang menyerupai kondisi penyerapan Raja Jiwa Yhwach. Di tempat lain, Bazz B menghadapi Jugram, siap menghadapi pertarungan yang menentukan.
BACA JUGA:LPCK Bukukan Marketing Sales Rp1.055 Miliar di 9M24, 74% dari Target Tahun 2024
Spoiler Bleach: Sennen Kessen-hen Soukoku-tan episode 11
Bleach: Sennen Kessen-hen Soukoku-tan episode 11 akan diberi judul Shadows Gone, menurut situs resmi animenya. Episode ini akan menampilkan Bankai milik Shunsui yang kemungkinan bisa mengalahkan Lille Barro, namun Lille berkembang lebih jauh, menyudutkan Shunsui dan melukainya dengan parah.
Saat Shunsui mencapai batas kemampuannya, Nanao muncul dan mendesaknya untuk mengungkapkan Zanpakuto yang dia bawa. Senjata ini, yang terkait dengan masa lalu Shunsui, memegang kunci untuk menghadapi penampilan Lille yang tampaknya tak terkalahkan. Peran Nanao dan misteri Zanpakuto-nya akan terungkap di Bleach: Sennen Kessen-hen Soukoku-tan episode 11.
Rekapan Bleach: Sennen Kessen-hen Soukoku-tan episode 10
Episode ini dilanjutkan dengan pertarungan Mayuri Kurotsuchi melawan Pernida, Lengan Kiri Raja Jiwa. Mayuri berbincang dengan Bankainya yang telah dimodifikasi, menanyakan kondisinya dan merenungkan keputusannya untuk menghindari mengubahnya dengan gigi. Dia yakin penyesuaian seperti itu bisa membuat Pernida berkembang biak di dalamnya.
Ashisogi Jizo, Bankai Mayuri, mulai berubah bentuk saat Pernida menyerang dari dalam. Pernida muncul sambil memegang busur dan anak panah Quincy, mengejek Mayuri dengan meniru tawanya dan mengingatkannya akan sifat Quincy.
BACA JUGA:RSUD Jatisari Siapkan Alat Cuci Darah untuk Pasien Penderita Gagal Ginjal
Mayuri, tidak terpengaruh oleh ejekan tersebut, mengakui klaim tersebut tetapi menyatakan keterkejutannya atas keberanian Pernida untuk menyebut dirinya sebagai Quincy. Saat pertempuran berlanjut, Mayuri memperhatikan perubahan halus dalam pola bicara Pernida, menduga pola bicaranya sedang mengalami suatu bentuk evolusi.
Pernida menembakkan panah yang mengandung saraf ke arah Mayuri. Salah satu korban menyerempet lengan kirinya, memaksanya memotongnya untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. Saat Mayuri menghindari lebih banyak anak panah, dia mengamati sebuah Panah Suci memantul dari tanah dan mengubah lintasannya ke arahnya.