KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - “Cari kerja dong! Mau sampai kapan kamu jadi pengangguran kaya gini?” Pernyataan ini sering diucapkan orang tua kepada anak-anak mereka, mencerminkan rasa khawatir yang mendalam. Di Kabupaten Karawang, masalah pengangguran tetap menjadi isu yang krusial, terutama pasca pandemi COVID-19.
Dari 2020 hingga 2024, tingkat pengangguran mencapai 11,52%, diakibatkan oleh banyaknya pemutusan hubungan kerja (PHK), seleksi yang ketat dalam penerimaan, dan kesalahan dalam membuat CV yang kurang menarik perhatian.
Dampak Sosial dengan Keadaan ini tidak hanya berimbas pada ekonomi pribadi, tetapi juga memicu peningkatan tindakan kriminal seperti kekerasan, pencurian, dan bahkan pembunuhan sebagai upaya untuk mencari nafkah.
BACA JUGA:Setwan DPRD Jabar Gelar Penandatanganan Pencanangan Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK dan WBBM
Populasi di Karawang terus meningkat sekitar 1,12% setiap tahun, makin memperburuk situasi di pasar kerja yang sudah ketat.
Upaya Pemerintah Kabupaten Karawang melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) telah meluncurkan berbagai program pelatihan dan strategi perekrutan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat.
Salah satu inisiatif utama adalah Program Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK), yang bertujuan memberikan pelatihan yang lebih spesifik dan terukur sesuai kebutuhan pasar. Namun, meskipun sudah ada upaya tersebut, angka pengangguran masih cenderung meningkat karena masalah dalam penyusunan CV yang menarik bagi HRD.
Oleh karena itu, penulis mengajak seluruh masyarakat Karawang untuk aktif berdiskusi dalam kelompok mengenai cara membuat CV yang menarik. Melalui kolaborasi ini, diharapkan mampu menarik perhatian perekrut dan secara bertahap menurunkan angka pengangguran di kawasan ini, dengan dukungan dari program- program yang disediakan oleh Disnakertrans.
BACA JUGA:DPRD Kabupaten Wonogiri Kunker ke DPRD Jabar, Bahas Peran Dewan hingga Implementasi UU HKPD
BACA JUGA:Bawaslu Evaluasi Pengawasan Pemilu dan Pilkada 2024 di Kabupaten Bekasi
Ditulis oleh mahasiswa Tingkat 3A, Program Studi Sarjana Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Horizon University Indonesia: Sariyah, Sarah Nurazizah, Nida Fauziyah.