KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID – Seekor lumba-lumba ditemukan mati mengambang di area pagar laut di perairan Kampung Paljaya, Desa Segara Jaya, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, pada Rabu (22/1/2025).
Bangkai lumba-lumba berukuran 1,5 meter tersebut tersangkut di deretan batang bambu yang digunakan sebagai pagar laut.
Dalam pantauan Cikarang Ekspres di lokasi, bangkai lumba-lumba sudah dalam kondisi membusuk, terutama pada bagian hidung, mata, dan punggungnya.
Salah seorang pemandu wisata setempat Markum (45) mengungkapkan bahwa bangkai tersebut telah berada di lokasi sejak Selasa (21/1) silam.
“Sejak kemarin sudah tersangkut di pagar. Ini pertama kalinya saya melihat lumba-lumba di perairan ini, biasanya hanya di tengah laut, sekitar lima kilometer dari sini,” ucap Markum ketika diwawancarai Cikarang Ekspres.
Markum menduga lumba-lumba itu mati akibat tertabrak kapal besar atau tersangkut jaring nelayan sebelum akhirnya terbawa arus laut hingga tersangkut di pagar bambu.
“Mungkin dari tengah laut, terbawa arus sampai ke sini,” tambahnya.
Penemuan bangkai lumba-lumba ini memicu kekhawatiran masyarakat setempat akan dampak lingkungan yang ditimbulkan.
Mereka berharap pihak berwenang segera menangani bangkai tersebut agar tidak mencemari perairan atau menimbulkan risiko kesehatan bagi masyarakat sekitar.
Kuasa Hukum PT Tunas Ruang Pelabuhan Nusantara (TRPN) Deolipa Yumara membantah matinya ikan lumba-lumba itu diakibatkan dari pagar laut yang dibangun oleh kliennya tersebut.
"Ikan lumba-lumba itu adanya di tengah laut, kalau ikan lumba-lumba sampai ke teluk sini itu namanya nyasar, cari aja mana ada lumba-lumba diwilayah pantai, gak ada. Itu lumba-lumba mungkin lagi sakit atau pengen meninggal dia merapatlah ke pinggir pantai," ujarnya.
Sementara itu ditempat yang sama, Iman Santoso Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Bekasi mengatakan, terkait temuan bangaki lumba-lumba tersebut hal tersebut bukan wilayah kewenangannya, sehingga dirinya belum bisa memastikan penyebab matiny ikan lumba-lumba tersebut.
"Tadi saya bilang kewenangan kami di nol laut kemari, kalau nol sampai 12 mil ke laut teman-teman DKP dengan teman-teman KKP," tandas Iman.
Penemuan lumba-lumba mati di area pagar laut Paljaya menjadi perhatian penting, mengingat keberadaan pagar laut di kawasan tersebut sebelumnya juga menuai sorotan atas dugaan pelanggaran regulasi tata kelola ruang laut. (Iky)