Buruh di Cikarang Terpaksa Nekat Menerjang Sungai untuk Bekerja Lantaran Jembatan Kebanjiran

Kamis 06-02-2025,21:46 WIB
Reporter : Almu Jamil
Editor : Ilham Prayogi

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Karyawan terpaksa melintasi jembatan meski terendam aliran sungai di Desa Sukaresmi Kecamatan Cikarang Selatan Kabupaten Bekasi, Kamis 6 Februari 2025. Mereka harus rela berbasah-basahan agar bisa pergi bekerja.

Aksi menerjang sungai itu terjadi di salah satu sudut di kawasan East Jakarta Industrial Park (EJIP). Sudut itu berbatasan dengan pemukiman warga Kampung Cicadas Desa Sukaresmi.

Karyawan terpaksa menerjang jembatan yang terendam lantaran ini menjadi akses terdekat mereka untuk berangkat kerja. Jembatan ini dibangun sementara karena akses yang biasanya digunakan tengah dibenahi oleh pihak kawasan.

Berdasarkan pantauan, para karyawan itu melintasi jembatan yang terbuat dari rangkaian bambu. Jembatan itu memiliki lebar sekitar satu meter dan panjang mencapai 25 meter.

Mereka yang melintas tampak berhati-hati lantaran tingginya permukaan air sungai serta jembatan yang licin akibat terbuat dari bambu. Tidak hanya para karyawan yang bekerja, jembatan darurat itu dilintasi warga sekitar untuk beraktivitas.

BACA JUGA:Pertamina Patra Niaga Regional JBB Raih Penghargaan Avirama Nawasena 2025

BACA JUGA:Tabung Gas 50 kg Meledak di Perumahan Permata Cikarang Selatan, Dua Korban Alami Luka Serius

Terendamnya jembatan tidak lain karena permukaan jembatan dibuat rendah, bahkan lebih rendah dari tanggul sungai. Akibatnya, ketika hujan turun, dataran sungai naik hingga merendam jembatan.

Di sisi lain, tidak ada akses lain yang bisa dilalui warga setempat untuk memasuki kawasan. Adapun akses yang tersedia namun harus memutar hingga beberapa kilometer.

“Sebenernya mah ragu, bisa enggak lewat kemari. Cuma sudah ga ada waktu, kalau muter jauh banget. Bismillah saja,” kata salah seorang karyawan.

Sementara itu, Camat Cikarang Selatan Muhammad Said mengatakan, pendirian jembatan sebenarnya untuk memfasilitasi warga agar tetap bisa melintasi di saat akses utama tengah diperbaiki. Hanya saja jembatan darurat itu dibangun terlalu pendek sehingga ketika air sungai naik, akses terputus.

“Memang harusnya itu dibuat lebih tinggi lagi agar jika air sungai naik tetap bisa dilewati, tidak harus basah-basahan seperti itu. Lalu kan itu bambu ya, khawatir juga warga kalau terendam begitu, khawatir licin,” ucap dia.

BACA JUGA:DLHK Karawang Akan Tindaklanjuti Dugaan Penggunaan Tanah Urugan Mengandung Limbah B3 di Kecamatan Jayakerta

BACA JUGA:DPRD Jabar Gelar Rapur Pelantikan Anggota PAW Tati Supriati Irwan

Kategori :