TOPENG Putri Candrawati dibuka pakar psikologi forensik. Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel tetap dengan analisis awalnya bahwa istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi alias PC bukan korban pelecehan seksual. Topeng Putri Candrawati dibuka pakar psikologi forensik. "Kita sudah pernah bahas kalimat pertama PC di depan Mako Brimob. Kalimat itu membuka topengnya sendiri bahwa dia bukan korban. Dia tidak punya mindset korban," kata Reza Indragiri kepada JPNN.com, Kamis (25/8/2022). Saat kemunculan pertama di Mako Brimob seusai kematian Brigadir J, Reza Indragiri menilai pemunculan Putri Candrawathi itu problematik. Topeng Putri Candrawati dibuka pakar psikologi forensik. Banyak kalimat yang menggambarkan dia sedang berbohong. Pasalnya, sejak awal istri Ferdy Sambo disebut sebagai terduga korban pelecehan seksual yang seharusnya mendapat pelindungan berupa keharusan untuk merahasiakan identitasnya. Baca Juga:Â Anak-anak Ferdy Sambo-Putri Candrawathi Tertekan, Begini Saran Kak Seto "Itu ketentuan dalam UU TPKS (Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual, red)," ungkap Reza Indragiri Reza Indragiri yang pernah mengajar di STIK/PTIK itu pun menganalisis kalimat yang diucapkan Putri setelah gagal menemui sang suaminya yang ditahan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok pada Minggu (7/8/2022). Reza Indragiri membeberkan kalimat lengkap Putri Candrawathi di depan Mako Brimob: Saya Putri bersama anak-anak. Saya memercayai dan tulus mencintai suami saya. Saya mohon doa, biar kami sekeluarga dapat menjalani masa yang sulit ini. Saya ikhlas memaafkan segala perbuatan yang kami dan keluarga alami. Setelah itu, Reza Indragiri mengajak untuk menyimak kalimat kedua Putri: "Saya percaya dan tulus mencintai suami saya". "PC tidak pakai 'kami'. Jadi, konteks kalimat kedua itu benar-benar tentang relasi PC dan FS sebagai pasutri," jelas Reza Indragiri. Analisis Reza Indragiri mengatakan kalimat kedua itu seolah merupakan cara Putri Candrawathi mengoreksi sesuatu yang salah. Menurut Reza Indragiri, seolah telah ada sesuatu yang tidak pada tempatnya, sehingga Putri Candrawathi merasa harus memberikan pelurusan terhadap kekeliruan itu. "PC menyelami perasaan FS, dan lewat kalimat keduanya itulah dia 'menjawab' pertanyaan yang seakan dilontarkan FS," ungkap Reza Indragiri. Reza Indragiri pun menilai, Putri Candrawathi pernah mencoba mengangkat substansi tentang pelecehan seksual pada kalimat terakhir istri Ferdy Sambo itu di Mako Brimob. Menurut Reza Indragiri, di kalimat terakhir itu, dengan "Saya ikhlas memaafkan segala perbuatan....", PC membangun kesan bahwa dia adalah korban. Korban yang baik hati, karena sudi memaafkan pihak lain yang telah menjadikan dirinya sebagai korban," bebernya. Reza Indragiri pun kembali pada pemunculan Putri Candrawathi di Mako Brimob dan kalimat pertama yang diucapkannya saat itu. "Itu tadi yang saya bilang, pemunculan dia (ke publik) dan kalimat pertama dia adalah penanda bahwa mindset -alam berpikir dan suasana batin- sebagai korban tidak sungguh-sungguh ada," jelas Reza Indragiri. Menurut Reza Idragiri, hal itu contoh ironi viktimisasi. Yakni, bagaimana pelaku atau tersangka mencoba menggeser statusnya ke posisi sebagai korban. Terlebih lagi bila dikaitkan dengan UU TPKS, pelecehan seksual adalah delik aduan. "Jadi, ketika PC mengatakan "ikhlas memaafkan", semestinya orang-orang di sekitarnya coba pahami kemungkinan PC ingin mencabut laporan polisi," kata Reza Indragiri. (genpi)
Topeng Putri Candrawati Dibuka Pakar Psikologi Forensik, Ini Daftar Pernyataan-pernyataan Bohongnya...
Sabtu 27-08-2022,06:18 WIB
Editor : redaksimetro01
Kategori :