Dorong Ketahanan Pangan Keluarga, DPKP Karawang Latih KWT Budidaya Ikan Sistem Akuaponik dan Bioflok

Jumat 16-05-2025,12:31 WIB
Reporter : Rizki Andika
Editor : Rizki Andika

KARAWANG Upaya meningkatkan ketahanan pangan dan kemandirian ekonomi keluarga terus digalakkan oleh Pemerintah Kabupaten Karawang. Melalui Bidang Pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP), digelar kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Program Pusat Pekarangan Pangan Keluarga Lestari (P3KL) Tahun 2025, yang berlangsung pada Kamis, 15 Mei 2025, di Aula DPKP Karawang.

Bimtek ini diikuti oleh delapan Kelompok Wanita Tani (KWT) yang sebelumnya telah menerima bantuan hibah dari pemerintah daerah pada tahun 2024. Fokus kegiatan adalah penguatan kapasitas teknis dalam pemanfaatan pekarangan rumah menjadi sumber pangan produktif dan berkelanjutan.

Dua narasumber dari Dinas Perikanan Karawang dihadirkan sebagai pemateri utama. Luki Agustiyana memberikan pelatihan tentang teknik akuaponik Budidaya Ikan dalam Ember (Budikdamber), yang menggabungkan tanaman kangkung dengan ikan lele dalam satu sistem sirkulasi. “Teknologi ini sangat efisien, terutama untuk lahan sempit di lingkungan perkotaan. Hasil panennya juga cukup menjanjikan,” jelas Luki saat mendemonstrasikan sistem Budikdamber di hadapan peserta.

Sementara itu, Aruma Hamida memperkenalkan inovasi bioflok, yaitu teknologi budidaya ikan air tawar dengan sistem kolam berisi mikroorganisme yang mendukung pertumbuhan ikan lebih cepat dan sehat. Teknologi ini dinilai cocok untuk skala rumah tangga karena memerlukan lahan terbatas namun tetap memberikan hasil panen yang maksimal.

Kepala Bidang Pangan DPKP Karawang, Yazid Bustomi, menjelaskan bahwa program P3KL dirancang dengan tiga tujuan utama: meningkatkan keterampilan teknis KWT, mendorong optimalisasi lahan pekarangan, dan membuka peluang pendapatan tambahan bagi keluarga. “Apa yang ditanam dan dibudidayakan ini bisa dikonsumsi sendiri, dan selebihnya bisa dijual di Pasar Lestari yang sedang kita kembangkan,” ungkap Yazid.

Antusiasme peserta terlihat dari tanggapan Ketua KWT Melati, Nining (42), yang mengaku tertarik dengan sistem bioflok. “Kolam kecil tapi bisa panen ikan lebih banyak. Saya mau segera coba di rumah!” katanya semangat.

Ke depan, DPKP Karawang akan terus memberikan pendampingan secara berkala setiap bulan. Selain itu, pemerintah daerah juga akan menyediakan bibit, peralatan dasar, hingga membantu menghubungkan hasil produksi KWT dengan pasar lokal melalui program Pasar Lestari.

Melalui pendekatan terpadu seperti ini, Pemerintah Kabupaten Karawang berharap program urban farming tak hanya memperkuat ketahanan pangan rumah tangga, tetapi juga menjadi jalan kemandirian ekonomi bagi perempuan di pedesaan.

Kategori :