Jawa Barat, Disway.id – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menegaskan komitmennya untuk menutup seluruh aktivitas tambang ilegal di wilayahnya. Ia menyatakan bahwa target penutupan menyeluruh akan dicapai paling lambat pada Agustus 2025.
“Ini bukan sekadar janji, tetapi tindakan nyata demi melindungi lingkungan dan menegakkan hukum,” ujar Dedi dalam keterangannya, Sabtu (2/8).
Langkah ini merupakan bagian dari operasi besar penertiban pertambangan tanpa izin (PETI) yang selama ini merusak ekosistem, merugikan masyarakat, dan mengurangi potensi pendapatan daerah.
BACA JUGA:Dilema Penutupan Tambang Ilegal Tanpa Solusi
Pemprov Jabar bekerja sama dengan kepolisian, TNI, dan pemerintah kabupaten/kota untuk mengidentifikasi dan menutup lokasi tambang ilegal.
Dedi juga menegaskan bahwa pelaku tambang ilegal akan dikenai sanksi tegas, mulai dari pencabutan izin usaha (bagi perusahaan yang menyalahgunakan izin) hingga ancaman pidana bagi yang beroperasi tanpa izin sama sekali.
“Kerusakan lingkungan akibat tambang ilegal sudah sangat mengkhawatirkan. Kita harus hentikan sekarang sebelum terlambat,” tambahnya.
BACA JUGA:Dedi Mulyadi Minta Polisi Tindak Tambang Ilegal Karsel
Selain penindakan, Pemprov Jabar menyiapkan program pemulihan lahan pascatambang dan mendorong investasi pertambangan berizin yang ramah lingkungan, agar ekonomi daerah tetap berjalan tanpa merusak alam.***