Jawa Barat,Disway.id – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat memproyeksikan peningkatan luas panen dua komoditas utama pertanian, yaitu padi dan jagung, pada tahun 2025. Luas panen padi diperkirakan naik sekitar 19 persen dibanding tahun sebelumnya, sementara jagung mengalami lonjakan lebih tinggi mencapai 47 persen.
Kenaikan ini dipengaruhi faktor cuaca yang lebih bersahabat pada awal tahun, peningkatan ketersediaan pupuk, serta perbaikan irigasi di sejumlah wilayah sentra produksi. Sejumlah kabupaten seperti Indramayu, Karawang, Subang, dan Ciamis tercatat sebagai daerah penyumbang terbesar kenaikan produksi.
Namun, BPS Jabar mengingatkan potensi risiko akibat fenomena cuaca La Niña yang diperkirakan terjadi dalam beberapa bulan mendatang. La Niña dapat membawa hujan lebat berlebih yang berpotensi menimbulkan banjir dan genangan, sehingga dapat mengganggu jadwal tanam dan panen petani.
BACA JUGA:Keseruan Panen Raya di Pulo Timaha, Petani Bekasi Rayakan Hasil Melimpah
“Kenaikan produksi ini sangat positif, namun kewaspadaan tetap diperlukan. La Niña bisa berdampak pada kerusakan areal pertanian jika manajemen air tidak tertangani dengan baik,” ujar perwakilan BPS Jabar.
Pemerintah daerah diminta memperkuat langkah mitigasi seperti pembersihan saluran irigasi, peningkatan pemantauan lahan rawan banjir, hingga pendampingan teknis kepada kelompok tani.
Sementara itu, petani berharap kenaikan produksi juga diikuti stabilitas harga di pasaran agar tidak terjadi penurunan nilai jual hasil panen.***