Joko bercerita, keterlibatan Suzuki berawal dari kunjungan sederhana. “Awalnya kami hanya memberi perlengkapan sekolah. Tapi setelah melihat kondisi bangunannya yang tidak layak, kami putuskan ikut serta membangun bersama Harrosa,” katanya.
Kepala Desa Cicau, Maman M. Fahlepi, yang juga alumni madrasah tersebut, tampak terharu saat meresmikan bangunan baru.
“Semalam saya sudah siapkan kata-kata. Tapi karena terharu, saya sampai bingung mengucapkannya. Atas nama pemerintah desa dan warga Cicau, kami sangat berterima kasih kepada Harrosa dan Suzuki,” ungkapnya.
Ia menyebut kondisi madrasah sebelumnya sangat mengkhawatirkan hingga sempat kosong tiga bulan. “Dulu sering kebanjiran. Alhamdulillah sekarang sudah tidak,” katanya.
Maman berharap kepedulian ini dapat dicontoh oleh perusahaan lainnya di kawasan industri Cikarang. “Kontribusi Harrosa ini luar biasa. Semoga perusahaan lain juga meniru,” ujarnya.
Kepala Madrasah Albarkah, Haris, merasa bangga melihat fasilitas baru tersebut. “Ini pertama kalinya kami punya bangunan sebagus ini. Bahkan melebihi bayangan kami,” ujar Haris.
Saat ini Albarkah menampung 246 santri, menjadikannya madrasah diniyah dengan jumlah siswa terbesar ketiga di Kabupaten Bekasi. Selama pembangunan, kegiatan belajar dilakukan bergiliran karena keterbatasan ruang.
“Mulai Senin besok, semua kelas sudah bisa masuk penuh satu pekan. Ruang lama masih dipakai, jadi total ada enam kelas,” katanya.