Covid-19 Menurun, Yang Sudah Divaksin Jangan Merasa Kebal Virus, Begini Kata Ketua Satgas

Rabu 15-09-2021,11:30 WIB
Editor : redaksimetro01

“VAKSINASI tidak cukup mencegah masalah. Vaksin Moderna yang dipakai, bagus. Tapi, begitu terserang varian Delta efikasinya turun 76 persen. Lalu, Pfizer 42 persen,â€ ujar Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Profesor Zubairi Djoerban di Jakarta, Selasa (14/9). Dia menyebut di Indonesia angka positifity rate telah menurun dari lebih dari 40 persen. Kini menjadi kurang dari 11 persen. Sementara untuk wilayah DKI Jakarta sudah kurang dari dua persen. “Khusus Jakarta positify rate 1,7 persen. Dulu sampai 44 persen. Sekarang amat sangat rendah. Indonesia juga turun ke 10 persen,â€ terangnya. Meski begitu, angka kematian seminggu terakhir masih terbilang tinggi. Yaitu , di angka 3.028. Dia berpesan Indonesia jangan sampai terlena dengan capaian vaksinasi. Terlebih masyarakat. “Vaksinasi memang penting. Tapi protokol kesehatan masih harus diterapkan. Jangan merasa kalau sudah divaksin kebal virus. Tidak seperti itu. Walau sudah divaksinasi, tetapi masih bisa meninggal. Karena vaksin Covid-19 belum melindungi 100 persen. Sehingga diperlukan booster ketiga untuk melindungi,â€ pungkasnya. Sementara itu, kasus positif Covid-19 di Indonesia kembali mengalami penambahan. Pada Selasa (14/9) tercatat 4.128 kasus baru. Total kasus di Tanah Air mencapai 4.174.216 kasus. Sementara 3.942.473 juta pasien telah sembuh. Sumatera Utara menjadi daerah yang paling banyak memiliki pasien sembuh. Yakni 2.180 pasien. Diikuti Jawa Tengah 2.055 pasien, Jawa Timur 735 pasien, Bali 700 pasien dan Jawa Barat sebanyak 637 pasien. Untuk kasus aktif terus mengalami penurunan. Tercatat total kasus aktif di seluruh Indonesia menjadi 92.328 kasus. Ini setelah ada penurunan sebanyak 7.368 kasus. Namun jumlah orang yang meninggal terus bertambah. Kasus kematian bertambah 250 jiwa. Total angka kematian sebanyak 139.415 jiwa. Tercatat daerah dengan jumlah kasus kematian tertinggi adalah Jawa Tengah 48 kasus. Lalu, Jawa Timur 24 kasus, Bali 22 kasus, Sumatera Utara 21 kasus dan Jawa Barat 17 kasus. (bbs/kbe/rc)

Tags :
Kategori :

Terkait