Mengenal Lebih Dekat Penyakit Asma, Yuk Simak!

Minggu 27-02-2022,06:30 WIB
Editor : redaksimetro01

GEJALA sesak nafas sering diasumsikan sebagai sebuah gejala asma. Asma adalah penyakit kronis pada saluran pernapasan yang ditandai dengan sesak akibat peradangan dan penyempitan pada saluran napas. Penderita asma memiliki saluran pernapasan yang lebih sensitif dibandingkan orang normal. Asma berkaitan dengan alergi. Asma merupakan salah satu manifestasi alergi yang terjadi di saluran nafas. Pada penderita asma, otot-otot saluran nafasnya lebih mudah bereaksi terhadap pemicu terjadinya serangan asma seperti debu, asap rokok, debu kendaraan bermotor, serbuk sari bunga, bulu hewan, udara dingin, infeksi virus ataupun paparan zat kimia lainnya. Pada asma, saluran nafas menyempit selain karena adanya zat allergen yang mengakibatkan otot-otot saluran nafas mengkerut, juga disebabkan oleh adanya produksi lendir yang berlebihan sebagai reaksi tubuh yang berlebihan. Seseorang yang mengidap asma bisa mengalami beragam gejala, seperti:

  • Sesak dada;
  • Batuk, terutama pada malam atau dini hari;
  • Sesak napas;
  • Mengi, yang menyebabkan suara siulan saat mengeluarkan napas.
Pola gejala pada setiap pengidap asma pun bisa berbeda. Meski begitu, pola gejala yang paling umum yaitu:
  • Datang dan pergi seiring waktu atau dalam hari yang sama;
  • Mulai atau memburuk dengan infeksi virus, seperti pilek;
  • Di picu oleh olahraga, alergi, udara dingin, atau hiperventilasi karena tertawa atau menangis;
  • Lebih buruk di malam hari atau di pagi hari.
Untuk membantu menegakkan diagnosis asma, dokter mungkin perlu melakukan beberapa pemeriksaan penunjang. Contohnya faal paru dengan alat spirometer. Pengukuran faal paru digunakan untuk menilai:
  • Obstruksi jalan napas;
  • Reversibiliti kelainan faal paru;
  • Variabiliti faal paru, sebagai penilaian tidak langsung hiperesponsif jalan napas.
Penyakit asma yang dibiarkan tanpa penanganan bisa memicu berbagai komplikasi, seperti:
  • Masalah psikologis (cemas, stres, atau depresi);
  • Menurunnya performa di sekolah atau pekerjaan;
  • Tubuh sering terasa lelah;
  • Gangguan pertumbuhan dan pubertas pada anak-anak;
  • Status asmatikus, yaitu kondisi asma yang parah dan tidak dapat merespon dengan terapi normal;
  • Pneumonia;
  • Gagal pernapasan;
  • Kerusakan pada sebagian atau seluruh paru-paru;
  • Kematian.
Asma tidak akan sembuh namun dapat dikontrol untuk jarang kambuh. Ada dua hal yang perlu dilakukan dalam pengobatan asma, yakni meredakan gejala dan mencegah gejala kambuh. Oleh karena itu, pengidap asma perlu disiplin menjalani pengobatan dengan dokter agar asma tetap terkendali. Biasanya, dokter merekomendasikan inhaler sebagai pengobatan saat gejala asma muncul. Namun, penggunaan inhaler juga berpotensi menyebabkan efek samping bagi pengguna. Apabila terjadi serangan asma dengan gejala yang semakin parah, meskipun sudah melakukan penanganan dengan inhaler maupun obat, maka perlu tindakan medis di rumah sakit. Semoga bermanfaat. (bbs/rc/kbe)
Tags :
Kategori :

Terkait