Melihat Kemeriahan Lebaran Betawi ke-6, Ada Ngarak Bedug dan Barong Bekasi

Sabtu 20-08-2022,12:01 WIB
Editor : redaksimetro01

KOTA BEKASI -Melihat kemeriahan Lebaran Betawi ke-6 di Kampung Sawah, Jatimurni Pondok Melati, Kota Bekasi memang menyenangkan. Kemeriahan Lebaran Betawi kali ini dihadiri juga berbagai tokoh budaya, masyarakat dan pejabat pada Sabtu 20 Agustus 2022. Kemeriahan Lebaran Betawi ke-6 di Kampung Sawah, yang dilaksanakan Komunitas Orang Bekasi (KOASI) kali ini mengambil tema Ngarak Bedug dan Barong Bekasi. "Banyak kandunga filosofi dalam tradisi ngarak Barong dan Bedug bagi warga Betawi di Bekasi sebenarnya. Tapi budaya itu mulai ditinggalkan,"ungkap Aki Maja Budayawan Bekasi yang juga jadi panitia pelaksanaan kegiatan Lebaran Betawi ke-6. Baca Juga : Plt Wali Kota Bekasi Kembali Dilaporkan ke Bawaslu, Kali Ini Warga Langsung Dikatakan tradisi Ngarak Bedug dan Ngarak Barong pada masyarakat Bekasi diperkirakan sudah ada sejak abad 19. Dikenal luas mulai tahun 1940an dan berlangsung hingga sekitar tahun 1980an. Namun setelah itu tidak lagi diadakan karena sang tokoh pengkreasi Samin bin Boing, pembuat barong dan kedok semakin tua hingga pada akhirnya meninggal. Hampir lebih dari 40 tahun tradisi itupun menghilang. Secara filosopi Ngarak Barong merupakan ritual mengusir bala agar tidak menimpa masyarakat suatu kampung. Dahulu kala Tradisi Ngarak Barong dilakukan menjelang panen atau sehabis panen dengan tujuan megusir bala dan wabah panen padi dan hasil pertanian. Baca Juga : 1.428 Narapidana di Kota Bekasi Terima Remisi, 44 Orang Langsung Bebas Namun seiring kemajuan peradaban dan masuknya nilai-nilai religi pada masyarakat, Tradisi Ngarak Barong mengalami pergeseran makna, yang dahulu kala sebagai pengusir bala dengan menggunakan rafalan mantra, kemudian berubah sebagai tradisi menyambut kegembiraan menjelang akhir Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri. Arak-arakan Barong dilakukan menjelang seminggu setelah lebaran. Prosesinya ada sepasang pengantin di kawal dua barong dan dibelakang dikawal empat orang penggotong cepu. Cepu merupakan sebuah wadah penampung kue-kue dan hasil panen dihantar sepasukan jawara, barisan masyarakat kampung dengan diiringi musik tabuh bedug. Ada juga dengan musik rekorder dari toa/speaker berkeliling kampung menuju tempat akhir sebuah lapangan. Setiap jalan yang dilintasi, penduduk kampung keluar rumah sambil memasukan kue, buah atau penganan apapun ke dalam cepu. Kemudian kue, hasil panen dan penganan tersebut diserahkan kepada tetua kampung/ustadz, dihampar di atas tikar, selanjutnya dibacakan doa selamat. Semua yang hadir mengaminkan. Selesai berdoa, kue dan penganan tersebut diambil secara bebas oleh peserta dan dimakan secara bersama. Peristiwa itu dikenal dengan istilah bebaritan. Menurutnya lebaran Betawi yang digelar oleh Koasi yang diketuai oleh Sarin Sarmadi alias Bang Ilok, bersama dirinya menggagas rekacipta Tradisi Ngarak Barong dalam even Lebaran Betawi ke 2 tahun 2016 di Halaman Masjid Agung Al Jauhar Yasfi. Adapun tema Lebaran Betawi ke 6 tahun 2022 kembali mengusung Tradisi Ngarak Bedug dan Ngarak Barong sebagai upaya menyambut kegembiraan dan melepas kerinduan masyarakat setelah hampir dua tahun kegiatan seperti ini tertunda karena pandemik covid 19. Aki Maja yang bertindak sebagai kreator sekaligus sutradara kegiatan tersebut menyatakan bahwa “even budaya seperti ini harus tetap dilestarikan dan dipromosi diperkenalkan bukan saja kepada masyarakat lokal dan nasional, namun harus diperkenalkan kepada dunia global internasonalâ€. Aki Maja menggandeng Eyang Anjar Purwani - seorang koreografi tari dari Sanggar Seni Kusuma Bekasi yang menciptakan Tari Ngarak Barong dengan iringan musik khas dari Udin Kacrit Grup Topeng Margasari serta peñata rias handal Tio Bharata. Berharap even budaya kali ini gaungnya lebih besar dan lebih luas serta bernilai edukasi sekaligus promosi. Oleh karena itu even kali ini panitia menyebarkan undangan kepada sejumlah tokoh nasional dan kedutaan-kedutaan negara asing yang ada di Jakarta. Diharapkan even seperti ini bukan saja sebagai sebuah upaya pelestarian, pengembangan dan pemanfaatan tradisi, seni dan budaya juga dapat menumbuhkan sektor ekonomi masyarakat sekitar melalui promosi kuliner, produk dalam bazzar dimana even tersebut diadakan. Bahkan sebisa mungkin dapat dijadikan kalender even budaya tingkat kota, tingkat provinsi dan tingkat nasional. Tentu saja dibutuhkan kreativitas yang lebih baik, menarik, edukatif, entertain dengan pendanaan yang juga memadai. Pemerintah Kota Bekasi melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan sudah memasukannya sebagai kalender even budaya tingkat kota. Mungkin saja beberapa bulan kedepan Tradisi Ngarak Barong menjadi unggulan senibudaya Indonesia di mancanegara dengan adanya permintaan untuk tampil dan perform di luar negeri. (amn)

Tags :
Kategori :

Terkait