BEKASI - Ratusan hektar sawah petani di wilayah utara Kabupaten Bekasi, Jawa Barat terancam gagal panen. Pasalnya aliran air dari Kali Cikarang melalui saluran sekunder Kali Bekasi Srengseng Hilir (BSH) tidak sampai ke wilayah Sukawangi, Cabang Bungin dan Muaragembong. "Setidaknya ada 700 hektar lahan petani di wilayah utara Bekasi terancam gagal panen. Pasalnya potensi gagal panen sudah di depan mata, air di kali Cikarang banyak tidak kering. Tapi tidak mengalir ke wilayah utara,"ungkap salah seorang petani, Senin (22/8/2022). Dikatakan 700-an hektar lebih sawah di wilayah utara Bekasi itu terancam kekeringan dan gagal panen jika air tidak segera sampai ke wilayah utara Bekasi, tepatnya di Kampung Ponombo, belum lagi wilayah Desa Sukaringin, Sukakerta dan Jayabhakti. Baca Juga :Â Petani Keluhkan Padi Tercemar Air Lindi Menurut Petani saat ini ada sekitar 500 hektar areal pesawahan di wilayah Kampung Ponombo mengalami kekeringan tidak ada air sama sekali. Ironisnya sampai saat ini belum ada perhatian dari pemerintah setempat. Pantauan di Kali Cikarang petani dari beberapa desa di wilayah utara Bekasi, melakukan gotong-royong. Mereka membuat keranjang dari besi yang diisi batu untuk membendung Kali Cikarang agar bisa mengalir melalui saluran sekunder BSH. "Hari ini ada empat kepala desa turun langsung membantu petani untuk mengerjakan bendung di Kali Cikarang dengan membuat alat sendiri mereka istilah kan tongkang atau keranjang besi yang diisi batu kali. Tujuannya untuk membendung Kali Cikarang agar air mengalir melalui saluran sekunded kalo BSH,"ujar Ahmad Ajad pegiatan lingkungan hidup. Ada 7 keranjang besi atau tongkang berisi batu yang diturunkan untuk membendung kali Cikarang tepat di pintu air CBL yang saat ini di penuhi sampah rumah tangga agar air bisa mengalir ke saluran sekunder wilayah utara Kabupaten Bekasi. Baca Juga:Â Petani Penggarap Lahan Milik Perusahaan Timah di Mustikajaya Bekasi Diintimidasi "Pembuatan tongkang pun biaya dari warga petani di wilayah Utaramelalui swadaya. Harga pembuatan tongkang sekitar Rp5-7 juta, tergantung dari panjang dan tinggi tongkang dimaksud, dan batu kali seharga Rp250 ribu per mobil truk,"papar Royadi Kepala Desa Sukaringin. Keranjang besi atau tongkang itu dibuat dengan cara swadaya masyarakat belum ada campur tangan pemerintah dalam membantu petani di wilayah utara Bekasi. Diketahui empat desa yang turun langsung membendung Kali Cikarang dalam menyelamatkan kekeringan sawah di wilayah utara Bekasi itu meliputi desa Sukaringin, Sukakerta, Sukawangi, Jayabhakti Pantai Harapanjaya Muara Gembong.(amn)
Ratusan Hektar Sawah di Utara Bekasi Terancam Gagal Panen
Senin 22-08-2022,03:16 WIB
Editor : redaksimetro01
Kategori :