Singgung BTS Tumbang dalam Kecelakaan Maut di Bekasi, Ridwan : Izin Pendirian Tower Tidak Sembarangan

KOTA BEKASI - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dalam kunjungan ke Kota Bekasi melihat langsung lokasi kecelakaan maut di Jalan Sultan Agung, Kota Baru Bekasi Barat, sempat mempertanyakan regulasi perizinan tower Base Transceiver Station (BTS). "Terkait adanya BTS di lahan fasos fasum dan roboh tertabrak trailer hingga membuat korban jiwa harus juga menjadi evaluasi Pemkot Bekasi,"tegas Kang Emil sapaan akrabnya, saat di Kota Beksai Kamis (1/9/2022). Dikatakan semuanya kewenangan ada di level kota terkait perizinan pendirian BTS itu sendiri. Untuk itu Pemkot Bekasi diminta lebih memperhatikan terkait perizinan karna harusnya tidak bisa sembarangan. BACA JUGA : 8 Orang Dilaporkan Meninggal Korban Kecelakaan Maut Bekasi Hal lain evaluasi pada pemeriksaan kendaraan terutama pada kendaraan dengan tonase besar lebih diperketat. "Persoalan Lalulintas itu tak melulu pada infrastruktur jalan dan sistem lalinnya. Kadang-kadang kejadian Lakalantas akibat kelalaian dan kendaraannya,"tegas Kang Emil. Untuk itu dia pun berpesan kepada semua pihak saat keluar dari rumah mohon dicek rem kendaraan, urusan kelengkapn kelayakannya. Karena hal itu menjadi tanggungjawab bersama Ridwan Kamil menuturkan bahwa pemprov Jawab Barat bersama dengan Pemkot Bekasi akan melakukan berbagai evaluasi terkait dengan Marka jalan serta insfratruktur lain, agar kejadian serupa tidak terjadi. Evaluasi meliputi keberadaan rambu lalulintas harus ada analisa bersama, supaya jadi pelajaran buat semua. Apa yang terjadi dan pembenahan yang akan dilakukan adalah bagian dari proses yang terus diperbaiki. Baca Juga : Warga Tabur Bunga dan Buat Pernyataan di Lokasi Kecelakaan Maut Cibubur Diketahui saat ini Pemkot Bekasi melalui Dinas Pendidikan telah meliburkan dua sekolah dasar yang menjadi lokasi kecelakaan maut di Kota Baru. Itu merupakan bagian dari trauma healing. Musibah truk menabrak tower BTS di depan SDN Kota Baru, Bekasi Barat, tower milik salah satu jaringan selular itu tumbang melintangi jalan dan menimpa truk box sehingga menewaskan sopir dan kernetnya. Dalam musibah itu, 10 orang meninggal dunia termasuk siswa SD di lokasi, serta 23 lainnya mengalami luka.