Sugity Creatives Donasikan 4.000 Buku untuk Anak Bekasi, Wabup Apresiasi, Sebut Investasi untuk Generasi Emas

 

Ia mengungkapkan, sejak program literasi Sugity dimulai 15 tahun lalu, sudah ada dampak nyata. Anak-anak yang dulu menjadi penerima buku bergambar kini telah tumbuh menjadi generasi berprestasi. Beberapa bahkan melanjutkan kuliah di Jepang atau sudah menjadi dokter.

 

“Ini bukan teori. Di lingkungan internal kami sendiri sudah ada contohnya. Yang dulu usia 6 tahun mulai membaca, sekarang sudah sukses. Dampak ini tidak bisa diukur secara materi, tapi secara nilai dan impian,” jelasnya.

 

Dudung juga menyoroti rendahnya tingkat literasi di Indonesia yang masih berada di bawah peringkat 100 dunia. Ia membandingkannya dengan negara-negara seperti Jepang, Amerika, dan Korea Selatan yang sudah berada di peringkat 10 besar.

 

“Coba lihat di Jepang. Di kereta, di taman, orang-orang baca buku. Literasi jadi kebiasaan. Di Indonesia, kita malah lebih akrab dengan TikTok dan YouTube. Padahal membaca buku tidak bisa digantikan oleh platform tersebut,” ucapnya.

 

Terkait kegiatan kali ini, Sugity Creatives mendistribusikan total 4.000 buku bergambar. Rinciannya, 3.000 buku dibagikan ke SD, TK, dan PAUD, serta sisanya ke perpustakaan dan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) di wilayah Kabupaten Bekasi.

 

Bukan hanya pembagian buku, acara juga dimeriahkan dengan lomba dan aktivitas literasi anak. Menurut Dudung, pelibatan anak dalam berbagai kegiatan adalah bentuk nyata penguatan karakter.

 

“Anak-anak dilibatkan bukan hanya untuk hadir, tapi juga ikut lomba. Ini memicu semangat mereka. Salah satu GM kami, Bu Laras, anaknya diterima di ITB tanpa tes karena sering ikut lomba seperti ini dan berprestasi,” tandasnya. (Iky)

Sumber: