Gubernur Dedi Mulyadi Kritik Tata Ruang Jawa Barat: "Kacau, Lebih Banyak Dipengaruhi Politik"
"Gubernur Jabar Dedi Mulyadi kritik tata ruang yang dinilai kacau, lebih dipengaruhi kepentingan politik daripada konservasi lingkungan."--
Jawa Barat, Disway.id – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, melontarkan kritik pedas terhadap kondisi tata ruang di wilayahnya yang ia sebut dalam keadaan "kacau". Menurutnya, penataan ruang di Jawa Barat selama ini lebih banyak diwarnai kepentingan politik ketimbang didasarkan pada kajian konservasi dan keberlanjutan lingkungan.
Dalam keterangannya, Dedi menyoroti sejumlah alih fungsi lahan yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang wilayah (RTRW), termasuk pembangunan kawasan industri, perumahan, hingga proyek infrastruktur yang kerap mengorbankan lahan hijau dan resapan air.
> “Tata ruang kita saat ini jujur saja kacau. Banyak kebijakan yang lebih condong ke kepentingan politik jangka pendek, bukan pada keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat jangka panjang,” ujar Dedi.
Ia menegaskan bahwa kondisi ini berpotensi menimbulkan masalah serius seperti banjir, krisis air, dan berkurangnya lahan produktif pertanian. Jawa Barat, yang menjadi penopang kebutuhan pangan nasional, menurutnya harus menjaga keseimbangan antara pembangunan dan konservasi.
Dedi juga mengingatkan bahwa tata ruang tidak boleh sekadar menjadi dokumen formalitas. Ia menekankan perlunya keberanian pemerintah daerah dalam menolak izin yang bertentangan dengan prinsip keberlanjutan.
Selain itu, ia mengajak akademisi, praktisi lingkungan, hingga masyarakat sipil untuk ikut serta mengawal kebijakan tata ruang di Jawa Barat agar tidak terus menjadi korban tarik-menarik kepentingan politik.
Pernyataan tegas ini muncul di tengah momen peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-80, yang menurut Dedi seharusnya menjadi refleksi untuk membangun daerah dengan lebih berdaulat, adil, dan berkelanjutan.***
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: