Wabah Keracunan Massal Program MBG di Jawa Barat: Ribuan Siswa Jadi Korban, Pemerintah Lakukan Evaluasi

Wabah Keracunan Massal Program MBG di Jawa Barat: Ribuan Siswa Jadi Korban, Pemerintah Lakukan Evaluasi

Jawa Barat,Disway.id - rogram Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jawa Barat kembali menjadi sorotan setelah terjadi wabah keracunan massal yang menimpa ribuan siswa di berbagai daerah. Kasus terbaru ini dilaporkan terjadi di setidaknya 11 kota dan kabupaten, termasuk Bandung Barat, Cimahi, Sumedang, Cianjur, Garut, Tasikmalaya, Cirebon, hingga Sukabumi.

 

Berdasarkan data sementara, lebih dari 1.000 siswa mengalami gejala keracunan usai menyantap makanan yang disediakan melalui program MBG. Gejala yang dialami mulai dari mual, muntah, diare, hingga demam. Di Bandung Barat saja, tercatat lebih dari 350 siswa terdampak dan beberapa di antaranya sempat dirawat di fasilitas kesehatan.

 

Dugaan Penyebab

 

Hasil pemeriksaan Laboratorium Kesehatan (Labkes) Provinsi Jawa Barat mengungkap makanan dalam program MBG rentan terkontaminasi bakteri seperti E. coli, Salmonella, Bacillus cereus, dan Staphylococcus aureus. Penyimpanan makanan di suhu ruang terlalu lama, distribusi yang tidak memadai, serta kebersihan peralatan dan dapur diduga menjadi faktor utama cepatnya pertumbuhan mikroba berbahaya ini.

BACA JUGA:Wajib Bersertifikat, Koki Program Makan Bergizi Gratis di Bekasi Diminta Penuhi Standar Keamanan Pangan

Labkes juga menyoroti standar penyimpanan makanan. Sesuai ketentuan, makanan segar harus disimpan pada suhu 0–4°C maksimal 24 jam, atau di bawah -18°C bila disimpan lebih lama. Pelanggaran standar ini memperbesar risiko kontaminasi selama distribusi.

 

Tindakan Pemerintah

 

Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama Badan Gizi Nasional segera menghentikan sementara operasional beberapa dapur MBG untuk audit menyeluruh. Gubernur Jawa Barat menegaskan evaluasi total terhadap program MBG akan dilakukan, termasuk kemungkinan sanksi bagi pihak yang lalai atau terlibat kesalahan fatal dalam penyelenggaraan.

 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: