Pengusiran Atlet NPCI, Bupati Bekasi Ade Kuswara Ingatkan Anggaran Hibah Harus Dikawal Ketat

Pengusiran Atlet NPCI, Bupati Bekasi Ade Kuswara Ingatkan Anggaran Hibah Harus Dikawal Ketat

Bupati Bekasi Ade Koswara Kunang--

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID – Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang, angkat bicara terkait polemik pengusiran sejumlah atlet disabilitas dari mess National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kabupaten Bekasi. 

Pihaknya menegaskan bahwa pemerintah daerah akan mengawal secara ketat penggunaan anggaran hibah, terutama yang menyasar kelompok rentan seperti penyandang disabilitas.

“Saya sudah melihat kasus ini ramai di media, baik media sosial maupun pemberitaan. Yang perlu digarisbawahi, NPCI itu mendapat anggaran hibah, dan hibah itu diperuntukkan untuk masyarakat disabilitas Kabupaten Bekasi,” tegas Ade kepada Cikarang Ekspres, Senin (16/6).

Sebagai kepala daerah yang baru menjabat, Ade mengaku belum mengetahui secara rinci alokasi hibah yang telah diberikan sebelumnya. Namun ia memastikan ke depan akan lebih selektif dan transparan dalam penyaluran dana hibah.

“Saya memang belum tahu secara detail hibah itu disalurkan ke mana saja. Tapi yang pasti, ke depan, kami akan mengawal agar tidak ada lagi kasus-kasus seperti ini. Apalagi jika menyangkut dana hibah untuk kelompok rentan, itu tidak boleh disalahgunakan,” tegasnya.

Terkait pengusiran atlet disabilitas, Orang nomor satu di Kabupaten Bekasi itu mengaku sangat menyayangkan peristiwa tersebut. 

“Saya sangat menyayangkan, karena anggaran ini justru diperuntukkan bagi mereka yang membutuhkan perhatian lebih. Kalau sampai uangnya dibelokkan, itu jelas tidak baik dan harus ditindak,” ujarnya.

Ia pun berharap Aparat Penegak Hukum (APH) dapat menindaklanjuti dugaan penyalahgunaan anggaran di tubuh NPCI Kabupaten Bekasi. 

“Ini harus diusut. Kalau benar ada penyimpangan, tentu tidak bisa dibiarkan.” pungkasnya 

Sebelumnya diberitakan, Nasib pilu dialami sejumlah atlet disabilitas yang tergabung dalam National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kabupaten Bekasi. Mereka mengaku diusir dari mess atlet tanpa penjelasan resmi, nama dicoret dari daftar atlet aktif, dan gaji tak dibayarkan secara penuh.

Indah Permatasari (25), salah satu atlet yang terdampak, angkat suara mewakili rekan-rekannya. Ia mengaku kecewa atas perlakuan tidak manusiawi yang mereka terima, padahal telah mengharumkan nama daerah di berbagai kejuaraan.

“Saya dan teman-teman hanya ingin keadilan. Kami ingin NPCI Kabupaten Bekasi lebih baik, latihan lebih layak, dan bisa kembali berjuang meraih prestasi, termasuk menjadi juara umum di Peparda 2026,” ujar Indah kepada Cikarang  Ekspres, Minggu (15/6).

Indah mengaku awal mula persoalan terjadi saat dirinya dan beberapa atlet lain tiba-tiba tidak tercantum dalam Surat Keputusan (SK) pemanggilan latihan. 

“Awalnya kami masih dipanggil latihan. Tapi tiba-tiba saat pembagian SK, nama kami tidak ada. Kami tidak diberi alasan apapun,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait