Demi Rawat AP, Paman Korban Pesugihan Resign dari Telkom

Demi Rawat AP, Paman Korban Pesugihan Resign dari Telkom

BAYU benar-benar menjadi pahlawan bagi AP (6). Korban congkel mata oleh orang tua yang terlibat pesugihan di Kabupaten Gowa. Belakangan diketahui, lajang 26 tahun itu rela resign atau mengundurkan diri dari pekerjaannya demi merawat AP yang merupakan keponakannya. Sosok Bayu benar-benar menjadi pahlawan bagi gadis cilik itu. Saat tragedi ritual pesugihan berlangsung, dia juga yang memanggil babinsa dan membubarkan tindakan penganiayaan keji itu. AP adalah bocah cantik korban pesugihan kedua orang tuanya, yang hingga Rabu (8/9) kemarin masih dirawat di RSUD Syekh Yusuf Kabupaten Gowa. Kedekatan antara Bayu dan keponakan itu terlihat jelas di lantai 5 ruang VIP rumah sakit milik Pemkab Gowa itu. Saat berhasil merebut AP dari siksaan empat orang itu, Bayu langsung membawanya ke pusat medis terdekat lalu membawanya ke RSUD Syekh Yusuf pada saat itu juga, karena mengalami luka. AP mengalami luka di mata kanan karena dicungkil oleh ibu kandungnya sendiri, bersama tiga orang yang sudah terpengaruh ilmu hitam. Pilihan Resign dari Perusahaan BUMN Atas kesibukannya merawat AP di rumah sakit, Bayu memutuskan untuk berhenti di salah satu perusahaan pelat merah di Kota Makassar. Ia ingin fokus merawat AP hingga besar kelak. “Saya sudah mau resign dari Telkom. Saya mau fokus dulu rawat ini (AP) dan memang sudah saya niatkan. Surat (resign) sudah saya masukkan ke sana,â€ kata Bayu. Dia rela meninggalkan pekerjaan demi merawat dan menjaga kelangsungan hidup AP yang menderita akibat aksi nekat empat orang itu. Namun, sambil merawat AP dan berhenti bekerja sebagai pegawai di perusahaan ternama itu, Bayu juga sudah punya rencana agar tetap punya penghasilan. “Saya memang sudah dekat dengan AP setelah kejadian karena saya dibantu TNI yang selamatkan korban saat itu. Lagian juga saya punya kesibukan lain (di kampung), mendirikan posko di Gunung Bawakaraeng,â€ katanya. Saat ritual pesugihan itu berlangsung, AP sangat tersiksa. Kepala, tangan, dan kakinya ditahan seolah dikunci oleh empat orang itu. AP tak bisa melawan. Dia hanya bisa berteriak saat mata indahnya dicongkel oleh ibunya itu. “Peran itu (masing-masing pelaku) kan berbeda-beda. Ada yang pegang kepala, kaki, tangan,â€ kata Kasubag Humas Polres Gowa, AKP Mangatas Tambunan, Senin (6/9/2021). Beruntung, aksi keji orang tua korban itu berhasil dihentikan. Bayu merebut AP dan melarikan keponakannya itu ke RS Syekh Yusuf. Saat diperiksa, beruntung bola mata sebelah kanan bocah cantik itu tidak sampai lepas dan tidak membuatnya cacat. (bbs/kbe/jpnn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: