Kurangi Dampak Sosial Masyarakat Sekitar Kawasan Industri MM 2100, MPI Buka Posko Pengaduan
KABUPATEN BEKASI - Berdirinya Kawasan Industri MM 2100 di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi memberikan dampak sosial yang tinggi untuk masyarakat sekitar. Aspek sosial dan ekonomi diantara. Untuk meminimalisir dampak sosial yang terjadi di masyarakat. Masyarakat Peduli Investor (MPI) membuka posko pengaduan untuk warga delapan desa di Cikarang Barat. Tim MPI Peduli, Surya Jampang mengatakan hingga saat ini masih banyak masyarakat yang mengeluhkan keberadaan Kawasan Industri MM2100 mulai dari sulitnya mencari lapangan pekerjaan dan kemacetan lalu lintas di jalan-jalan lingkungan. "Posko ini kita buka, karena banyaknya masyarakat yang sering curhat, mulai dari susah cari kerjaan meski hadirnya ratusan perusahaan di MM 2100, hingga kurangnya fasilitasi warga untuk melakukan aktifitas ekonomi,"kata dia. Nanti, keluhan-keluhan warga yang diadukan ke Posko Pengaduan MPI bakal diinventarisir dan dicarikan solusi oleh Tim MPI Peduli. "Contoh ratusan industri di MM2100 seharusnya memberikan perhatian lebih untuk warga delapan desa seperti kesempatan kerja dan penyaluran CSR prioritas didelapan desa,"kata Surya yang juga warga Desa Gandasari ini. Delapan desa yang mengililingi kawasan itu yaitu, Gandasari, Ganda Mekar, Danau Indah, Mekarwangi, Jatiwangi, Cibuntu, Telajung dan Cikedokan. "Kabupaten Bekasi punya Perbup yang mengatur kesempatan kerja kepada penduduk setempat. Ini jika dijalankan dengan baik oleh perusahaan dan difasilitasi oleh pengelola kawasan, tentu masyarakat sekitar kawasan tidak akan kesulitan mencari kerja,"kata dia. Dari segi perekonomian warga, kata dia seharusnya pengelola kawasan memberikan tempat berdagang yang dikhususkan warga delapan desa sekitar kawasan. "Jadi ada semacam tempat kuliner dan UMKM warga yang memang dikhususkan untuk warga sekitar, pedagang harus warga sekitar, itu belum ada,"tuturnya. Dari segi pendidikan, kata dia harus ada sekolah dikawasan industri yang dikhususkan untuk warga agar dapat bersaing di dunia industri. "Ada SMK Mitra Industri MM2100, tapi kan sangat sulit diakses untuk masyarakat. Sangat berat warga jika harus bayar sampai 600 ribu setiap bulan, ya minimal harganya terjangkau,"kata dia. Kemacetan lalu lintas juga dikeluhkan, Surya mengatakan akses resmi kawasan industri MM 2100 hanya ada di Maspion dan tol. "Selebihnya itu jalan lingkungan, masyarakat setempat harus bermacet-macetan dijalan lingkungan yang sempit, belum ada solusi dari pihak pengelola,"kata dia. Permasalah sosial masyarakat sekitar kawasan kata dia harus dapat diatasi berbarengan mulai dari pengelola kawasan, pemerintah hingga stakeholder yang ada. "Kami sangat mendukung kehadiran investor diwilayah kami, tapi kehadiran investor dan perusahaan besar juga harus dapat memberikan manfaat positif untuk masyarakat,"tutur dia. (dim/ygi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: