Perang Makin Serius, NATO Turunkan 40 Ribu Pasukan Khusus NRF Â

Perang Makin Serius, NATO Turunkan 40 Ribu Pasukan Khusus NRF Â

INVASI Rusia atas Ukraina nakin meningkatkan eskalasi duni, NATO mengatakan pihaknya telah mengerahkan pasukan khusus, NATO Response Force (NRF), untuk melindungi negara anggota mereka. Sekjend NATO, Jens Stoltenberg menyebut, Rusia menciptakan sesuatu yang mengancam keamanan Eropa, termasuk di luar Ukraina. Maka dari itu, ia mengklaim NATO telah memperkuat benteng pertahanan untuk menghadapi "Ini masih situasi yang statis. Apa yang telah kita lihat adalah pasukan Ukraina bertempur dengan berani dan benar-benar mampu menimbulkan kerusakan pada pasukan Rusia yang menyerang," kata Stoltenberg sesudah pertemuan puncak para pemimpin NATO. Ia mengatakan, alasan invasi Rusia ke Ukraina yang saat ini sudah menuju ibu kota Kiev adalah untak 'mengubah' pemerintahan negara tersebut. Maka dari itu, Stoltenberg memutuskan untuk memberi bantuan pada Ukraina dengan pengiriman pasukan NRF. Dikatakan, upaya yang dilakukan pihaknya bertujuan untuk meningkatkan pertahanan setelah sekutu yang dipelopori Amerika Serikat (AS) juga mengirimkan ribuan armada pasukan ke wilayah anggota NATO yang berada di timur. Stoltenberg mengklaim NRF mempunyai lebih dari 100 jet yang beroperasi dalam status siaga tinggi di lebih dari 30 lokasi berbeda dari utara hingga Mediterania. Selain itu, NRF juga memiliki 120 kapal di lokasi-lokasi tersebut. Kemudian, NRF juga disebut memiliki 40 ribu personel yang mencakup 8 ribu kontingen pasukan udara, laut, dan pasukan khusus dengan kesiapan tinggi yang dapat dikerahkan dalam beberapa hari. Meski demikian, Stoltenberg tidak menjelaskan rincian lokasi pengiriman pasukan khusus tersebut. Menurutnya, keputusan ada di komandan militer tertinggi NATO. "Kemarin, sekutu mengaktifkan rencana pertahanan kami. Sebagai hasilnya, kami mengerahkan elemen Pasukan Respons NATO (NRF) di darat, laut, dan udara untuk lebih memperkuat postur kami dan untuk merespons dengan cepat segala kemungkinan," tutur Stoltenberg. Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, blok barat, terutama NATO dan AS, telah meninggalkan Ukraina di tengah bombardir serangan yang dilakukan Rusia.Lantas, apa itu NRF yang baru saja diluncurkan ini? Mengutip situs resmi NATO, NRF merupakan pasukan multinasional yang berasal dari unit darat, laut, udara, dan pasukan operasi khusus (SOF) yang dapat ditempatkan NATO dengan cepat, sesuai kebutuhan mereka. Pasukan NRF disebut mampu bereaksi dalam konflik di waktu yang cepat untuk menghadapi berbagai tantangan, mulai dari krisis hingga pertahanan kolektif. Diketahui Pasukan NRF dibentuk dalam sistem rotasi, di mana blok ini memberikan unit pasukan darat, laut, udara, ataupun SOF dalam periode 12 bulan. NRF juga terbuka bagi negara yang bermitra dengan NATO, meski penempatannya masih harus mendapatkan persetujuan dari Dewan Atlantik Utara. "Pasukan Respons NATO (NRF) didirikan pada 2002 lewat Perjanjian Berlin Plus sebagai kekuatan kesiapsiagaan yang terdiri dari satuan udara, darat, laut, dan Pasukan Khusus yang mampu ditempatkan secara cepat," demikian penjelasan NATO terkait NRF. NRF juga terbagi dalam beberapa unit, yakni Satuan Tugas Gabungan Kesiapan Sangat Tinggi (VJTF), Initial Follow on Forces Group (IFFG), Follow-on Forces Group (FFG), dan Unit Integrasi Pasukan NATO (NFIUs). Pada Agustus 2021, elemen NRF pernah diturunkan dalam proses evakuasi warga Afghanistan yang bekerja bersama NATO beserta keluarganya. Pada Oktober 2005 hingga Februari 2006, elemen NRF pernah digunakan untuk menanggulangi bencana gempa bumi di Pakistan yang terjadi pada 8 Oktober. Pesawat milik NRF digunakan untuk mengirimkan 3.500 ton pasokan yang dibutuhkan Pakistan. Selain itu, teknisi dan personel medis NRF juga dikirimkan ke negara itu sebagai bagian dari upaya penanggulangan bencana. Pada September dan Oktober 2005, pesawat NRF digunakan untuk mengirimkan bantuan dari anggota NATO dan kemitraan lain ke Amerika Serikat, yang kala itu baru saja mengalami bencana Badai Katrina. ***  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: