GRADASI Ajak Pelajar Daur Ulang SampahÂ

METRO CIKARANG - Ratusan siswa di Kabupaten Bekasi berkontribusi mengurangi beban TPS Burangkeng dengan program daur ulang sampah yang dikemas dalam kegiatan Gerakan Sedekah Sampah Indonesia (GRADASI) Akbar di Masjid Baitul Makmur, Desa Telagamurni, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi. Acara tersebut mengundang Rosa Vivien Ratnawati selaku Direktur Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) beserta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bekasi, Rahmat Atong, UNDP Indonesia, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Sekretariat Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut (TKN PSL). Vivien menyatakan apresiasinya kepada penyelenggara yang sangat berperan aktif membantu pemerintah untuk mengatasi masalah penumpukan sampah. "Kegiatan ini bagus sekali untuk mengolah dan mengelola sampah dengan baik agar mewujudkan Indonesia Bersih 2025," kata Vivien di lokasi, Rabu (14/9) kemarin. Terlebih lagi, penyelenggara juga melibatkan siswa SD, SMP dan SMA untuk menyumbang sekaligus mengedukasi mereka agar peduli terhadap lingkungan di tengah isu keterbatasan lahan tempat pembuangan akhir (TPA). "Memang untuk kesadaran mengenai kebersihan harus ditanamkan dari kecil sehingga sampah-sampah bisa diolah dengan baik. Sampah disedekahkan kemudian hasilnya bisa dikelola untuk lain-lain," ujarnya. Vivien menjelaskan GRADASI bertujuan untuk menggerakkan masyarakat dan komunitas agama untuk mengurangi sampah serta menanamkan perubahan perilaku masyarakat sebagai salah satu cara dalam mengamalkan prinsip ajaran agama yaitu kebersihan. Hingga saat ini, tercatat sudah lebih dari 7,53 ton sampah telah terkumpul dari kegiatan GRADASI dengan capaian 108 persen dan bernilai Rp 25.902.300. Jenis sampah paling banyak yang disedekahkan adalah sampah plastik, kertas, dan kardus. Adapun sampah lain yang disedekahkan yaitu kaca, logam, elektronik, serta minyak jelantah. Sementara itu, Plt Kepala DLH Kabupaten Bekasi Rahmat menjelaskan, pada dasarnya Kabupaten Bekasi sudah lebih dulu mengembangkan untuk membuat bank sampah di sejumlah desa, kelurahan maupun kecamatan. "Di Kabupaten Bekasi sudah ada lebih dari 300 bank sampah yang tersebar di 23 kecamatan yabg dibuat untuk mengubah mind set masyarakat dimana mereka bisa memilah mana yang bisa dimanfaatkan untuk daur ulang sehingga bisa bernilai ekonomis," kata Rahmat. Ia berharap kegiatan tersebut bisa dijadikan contoh agar masyarakat bisa membantu pemerintah mengatasi penumpukan sampah di TPA Burangkeng. Diketahui timbulan sampah di TPA Burangkeng mencapai 2.800 ton/hari. Namun pemerintah daerah hanya mampu mengangkut 800 ton/hari. Jika diperkirakan, satu rumah ibadah GRADASI mampu mengelola sampah 1 ton/bulan, maka jika ada 500 rumah ibadah bisa berkontribusi mengelola sampah di Kabupaten Bekasi, sampah yang bisa dikelola bisa mencapai hingga 6.000 ton/tahun. "Tentunya ini bagian dari kegiatan positif yang harus kami tularkan ke masyarakat luas, terutama di Kabupaten Bekasi di mana sampah merupakan tantangan terberat," ucapnya. Sampah-sampah yang disumbangkan oleh para siswa berupa kardus, bahan-bahan plastik beserta perabot rumah tangga yang akan didaur ulang menjadi barang-barang prakarya bernilai ekonomis. (mil)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: