Komunitas Literasi Remaja, Semangat Dorong Minat Baca Anak

Komunitas Literasi Remaja, Semangat Dorong Minat Baca Anak

TAMBUN SELATAN - Di tengah derasnya perkembangan zaman, sekelompok pelajar dari berbagai sekolah di Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, yang tergabung dalam Komunitas Literasi Remaja tetap semangat mendorong minat baca anak. Kegigihan dan semangat seperti ditunjukkan Komunitas Literasi Remaja saat menghadirkan perpustakaan keliling di Lapangan PDK, Desa Lambang Sari, Kecamatan Tambun Selatan, Minggu (23/1). Saat itu, mereka mengajak anak-anak untuk membaca. Bahkan mereka juga tak sungkan untuk membacakan langsung isi cerita dari buku. "Komunitas Literasi Remaja ini merupakan program unggulan dari Forum Anak Kecamatan Tambun Selatan. Jadi Komunitas Literasi Remaja adalah sekumpulan remaja dengan kepedulian terhadap literasi di Indonesia, khususnya di Tambun Selatan," ujar Ketua Komunitas Literasi Remaja, Devito. Dikatakan Devito, kegiatan untuk mendorong minat baca anak dengan menghadirkan perpustakaan keliling dilaksanakan setiap Minggu. Lokasinya, lanjut dia, selalu berpindah tempat setiap bulannya. "Mayoritas anggota komunitas adalah pelajar dengan rata-rata usia di bawah 18 tahun. Kita keliling ke desa-desa untuk membagikan bacaan buku anak. Ini titik ke lima selama lima bulan terbentuk," jelasnya. Devito mengakui, dalam pelaksanaannya ada sejumlah kendala yang harus dihadapi ketika mengadakan perpustakaan keliling. Satu di antaranya yaitu minimnya jumlah anak yang mengikuti kegiatan tersebut. Para pengurus harus memutar otak agar dapat menarik minat anak-anak. "Kita harus mikir, bagaimana anak-anak itu tertarik akan kegiatan, agar anak-anak punya minat baca. Upaya kami itu ada games literasi, kita selingi dengan permainan-permainan, jadi tak hanya baca buku," tutur dia. Buku-buku yang ada di komunitas ini, kata dia merupakan hasil donasi dari anggota. Devito berharap ke depan setiap desa memiliki perpustakaan masing-masing. "Harapan saya setiap desa itu memiliki satu perpustakaan, perpustakaan itu dapat menyebar luas. Terkadang bukan hanya minat baca yang rendah, tapi ketersediaan fasilitas yang kurang," katanya. (dim/kbe)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: