Perbudakan Bupati Langkat Nonaktif, Karyawan Pabrik Sawit Ditempatkan Dalam Kerangkeng Mirip Penjara
PERBUDAKAN Bupati Langkat diungkap Migrant Care. Sebuah sel mirip penjara diduga dipakai untuk menempatkan karyawan pabrik sawit. Keberadaan kerangkeng manusia itu diketahui dari laporan masyarakat sekitar. Dari laporan yang diterima Migran Care, kerangkeng itu dibangun oleh Bupati Langkat. OTT KPK terhadap Bupati Langkat, ternyata membuka tabir kejahatan lainnya yakni dugaan perbudakan. “Diduga pelakunya orang yang sama yaitu kepala daerah yang tertangkap KPK,†kata Ketua Pusat Studi Migrasi Migrant Care Anis Hidayah di Kantor Komnas HAM. Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak mengungkap fakta terkait hal itu. Mulanya, sel tersebut dibangun untuk rehabilitasi narkoba. Mereka yang sudah lepas dari ketergantungan narkoba, kemudian dipekerjakan di perusahaan sawit. Pembangunan kerangkeng manusia sebagai tempat rehabilitasi pecandu narkoba bersifat pribadi. Kapolda memastikan bahwa tempat rehabilitasi ini tidak memiliki izin resmi. “Makanya tadi saya bilang, pribadi. Belum ada izinnya tapi selama ini,†katanya. Migrant Care menuding Terbit Rencana Perangin Angin melakukan praktik perbudakan modern. Kerangkeng ini digunakan untuk membatasi para pekerja berhubungan dengan dunia luar. Mereka tidak diberikan akses berkomunikasi dengan pihak luar. Para pekerja juga diberikan jatah makan dua kali dalam sehari dengan menu seadanya tanpa menyesuiakan gizi yang cukup. Mereka juga tidak mendapatkan gaji atas pekerjaannya. Para pekerja juga diduga mendapat penyiksaan yang dibuktikan adanya tanda lebam di bagian wajah. (bbs/fjr/rc/kbe)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: