Ihsanudin: Kader Gerindra Harus Mampu Bertahan dari Situasi Politik Sepelik Apapun

Ihsanudin: Kader Gerindra Harus Mampu Bertahan dari Situasi Politik Sepelik Apapun

BANDUNG - Sebagai partai besar yang berbasis kader, Partai Gerindra dituntut pro aktif melaksanakan kaderisasi agar regenerasi dan distribusi kepemimpinan tetap terjaga dan efektif. Sehingga para kader memiliki nasionalisme yang kuat, berani membela yang benar, selalu peduli dan istiqomah melayani masyarakat. Hal itu diungkapkan anggota Fraksi Partai Gerindra DPRD Provinsi Jawa Barat, Ihsanudin, kepada KBE terkait keharusan dan komitmen kaderisasi di Jawa Barat dan daerah-daerah lain di Indonesia. “Kader Gerindra harus menjadi teladan yang baik, bersikap berani membela yang benar, melayani dan peduli terhadap kepentingan masyarakatâ€. Selain itu, dewan yang populer “pro rakyatâ€ ini berpendapat bahwa kaderisasi merupakan ruang penggemblengan agar kader mampu bertahan dari situasi dan kondisi politik sepelik apapun. Kader Gerindra diharapkan memiliki kapasitas dan keterampilan sehingga bisa menjawab tantangan zaman. Gerindra turut menyiapkan kader-kader unggulan, calon-calon pemimpin di negeri ini. “Kader Gerindra harus ngerti di mana bumi dipijak dan langit dijunjung. Setia dan siap membela rakyat kecil. Menjadi solusi konkrit di setiap permasalahan yang ada di masyarakatâ€, ungkap wakil rakyat yang rajin menggelar bakti sosial dan bagi-bagi sembako kepada konstituennya ini. Selain itu, terkait visi dan misi partai, Ihsanudian menyampaikan bahwa kader partai juga dituntut untuk selalu setia dan patuh terhadap Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai Gerindra. “Kader Gerindra harus loyal kepada keputusan partai. Mematuhi AD/ART dan selalu menjaga soliditas di antara sesama kader agar tujuan Gerindra bisa tercapaiâ€, tandasnya. Soal kualitas pengkaderan, Ihsanudin menjelaskan, bahwa kaderisasi yang berlangsung di Gerindra dijalankan secara bertahap dan serius, sehingga kaderisasi tersebut banyak melahirkan kader-kader partai yang handal dan mumpuni untuk diterjunkan ke tengah-tengah masyarakat. Pengkaderan yang dilakukan secara berjenjang untuk mencetak calon-calon pemimpin di negeri ini. “Menjadi pemimpin tidaklah mudah. Selain harus punya pengalaman dan wawasan yang luas juga harus bisa menjadi figur tauladan yang baik,â€ ungkapnya. Partai Gerindra tidak mendikotomikan antara politisi tua dan muda. Pimpinan harus dilihat dari kemampuan, wawasan dan keterampilan mengorganisir. Setiap partai, —sambungnya— membutuhkan pemimpin yang mampu mengayomi seluruh kadernya dan memiliki visi membangun partai ke arah yang lebih maju. Figur dan karisma pemimpin juga menjadi pertimbangan agar bisa menjadi panutan massa. Gerindra memiliki sistem pengkaderan yang berjenjang mulai dari tingkat DPC, DPD hingga DPP. Gerindra juga memiliki pusat-pusat pelatihan pengkaderan. “Tahapan kaderisasi kami mulai dari tingkat bawah sampai pusat. Kita punya pusat-pusat pelatihan untuk laksanakan pengkaderan,â€ katanya. Selanjutnya Ihsanudin mengajak kepada para generasi muda dan masyarakat Indonesia untuk bergabung bersama Partai Gerindra demi Indonesia yang lebih kuat dan maju. Pendidikan Politik Kaum Muda Para pemuda yang bergabung dengan Partai Gerindra, —sambungnya— akan diberikan pendidikan dan pelatihan yang intensif secara berjenjang. Sehingga para kader memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas. “Gerindra banyak memiliki kader yang berkualitas dan akan terus melatih dan mendidik kader muda. Ini terbukti telah berdampak positif pada kinerja Partai Gerindra secara keseluruhan. Dijelaskan alumni aktivis PMII ini, Prabowo Subianto sejak mendirikan Gerindra sudah memulai kaderisasi untuk kaum muda. Para pemimpin yang terlahir di Gerindra sebelumnya digembleng dan disiapkan lewat pendidikan dan pelatihan (diklat) yang intensif sehingga diharapkan mampu menjawab tantangan zaman. “Mari bergabung bersama Partai Gerakan Indonesia Raya!â€ ungkap Ihsanudin, lebih optimis. (shn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: