Alamak, Luhut Klaim Pencemaran Citarum Turun 80 Persen
BANDUNG - Program Citarum Harum diklaim mulai membuahkan hasil. Melalui program tersebut pencemaran di Sungai Citarum saat ini sudah jauh berkurang. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengaku cukup senang menerima laporan terkait progres program Citarum Harum. "Jadi tadi itu salah satu bagian daripada program Citarum Harum. Jadi sekarang tuh dari laporan tadi mengenai kebersihannya, banjirnya, itu 80 persen sudah berkurang, tinggal 20 persen, sedang mengejar," ujar Luhut, saat mengunjungi Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) di Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Selasa (15/3). Luhut berharap program Citarum Harum bisa memberi dampak positif lebih terhadap kondisi di Sungai Citarum. Sungai Citarum diharapkan bisa jadi daya tarik baru di Jabar. "Tapi kita juga tidak hanya sekedar bersih, tapi juga jadi menarik," katanya. Pihaknya pun mengapresiasi ide Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Bupati Bandung Dadang Supriatna mengenai pembuatan solar panel di beberapa titik. "Terus idenya Pak Gubernur (Ridwan Kamil) tadi hebat. Jadi nanti dibikin lagi solar panel, di atas air-air tadi, 85 hektar, termasuk tadi pak Dadang (Bupati Bandung) punya 48 hektar," ucapnya. "Jadi dari dua ini aja lebih 100 MW diesel listrik yang bersih dihasilkan, untuk melahirkan karbon kredit juga. Sepertinya tadi karbon kredit juga dapat 10,4 dollar. Itu kan angka yang besar, nanti bisa digunakan omset juga untuk pabrik-pabrik yang ada di sekitar itu," tambahnya. Luhut menegaskan apa yang dilakukan pemerintah saat ini adalah bagian dari upaya penyelesaian banjir di Kabupaten Bandung. Dia meminta warga untuk mendukung setiap program yang digulirkan pemerintah. "Jadi dengan idenya pak Gubernur tadi, saya kira kami akan membuat daerah ini bebas banjir. Tadi Pak Dadang melaporkan semua, yang saya minta rakyat kita yang nurut. Enggak mungkin pemerintah itu bikin (kebijakan) yang jelek," tegasnya. Dia menjelaskan dalam pembangunan solar panel langsung didanai World Bank dengan anggaran mencapai sekitar Rp 1,431 triliun. "Ya itu tadi, (world bank) mendanai ini. Mereka senang. Mereka minta itu 100 juta dollar," tuturnya. "Justru limbah kita habisi semua ini. Jadi mengurangi limbah ke citarum. Justru di sini udah di proses semua. Kalau tadi lihat prosesnya di sini saya kira sudah sangat baik," pungkasnya. (bbs/mhs)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: