Ridwan Kamil Pede Semua Janji Politiknya Tercapai

Ridwan Kamil Pede Semua Janji Politiknya Tercapai

BANDUNG - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil alias Emil menyatakan bahwa janji politiknya akan diselesaikan semuanya pada masa akhir jabatan. Semua janjinya akan dimasukkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). "Saya optimistis 2022 dan tahun terakhir 2023, semua janji-janji politik saya yang dituangkan di RPJMD rata-rata sudah terpenuhi," ujar Emil di hadapan para pimpinan redaksi media dalam Forum Pimred yang digelar di Gedung Pakuan Bandung. Menurutnya, selama menjabat sebagai Gubernur Jabar sejak 5 September 2018 sejumlah indikator pembangunan menunjukan perbaikan dibanding sebelumnya. Adapun masa jabatan Emil akan berakhir pada 2023. "Kemarin saya melaporkan pertanggungjawaban Gubernur ke DPRD, Alhamdulillah 80 persen lebih target-target meningkat, pengangguran menurun, pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata nasional, kemiskinan menurun, dan capaian lainnya," ungkapanya. Dalam kondisi saat ini, Emil mengatakan bahwa masyarakat merasakan berbagai macam dinamika. Misalnya, kata dia, kenaikan dan kelangkaan berbagai komoditas strategis mulai dari kedelai, daging sapi, hingga yang terakhir minyak goreng--yang masih terjadi hingga saat ini. Kemudian disusul kenaikan harga bensin nonsubsidi pertamax dan kenaikan tarif tol yang menambah beban masyarakat. "Itu tetap menjadi atensi, tapi saya saat ini sedang berinovasi," katanya. Untuk membantu menangani persoalan ini, Emil bilang, Pemprov Jabar mendorong BUMD Jabar untuk bergerak mengatasi masalah yang ada. Misalnya, Bank Bjb diberi tugas untuk mengatasi kesulitan permodalan UMKM, hingga peningkatan kualitas jalan oleh PT Jasa Sarana. "Saya yakin 2022 COVID-19 akan masuk fase endemi. Kita tunggu pengumumannya, dengan begitu selain pangan saya mau fokus ngaspal jalan," ucapnya. Dalam pembangunan jalan tersebut, Gubernur tak hanya mengandalkan dana APBD karena cukup memakan waktu. Ia menempuh upaya lain, yakni berinovasi dengan melibatkan BUMD yaitu PT Jasa Sarana untuk mengerjakan tugas negara, salah satunya pembangunan jalan. "Inovasinya adalah saya lagi tugaskan BUMD PT Jasa Sarana untuk mengerjakan tugas negara mengaspal jalan," katanya. BUMD, menurutnya, tak melulu mengurusi bisnis, karena undang-undang memperbolehkan perusahaan daerah terlibat dalam proyek infrastuktur. "Jangan hanya berbisnis karena sudah diperbolehkan oleh undang-undang, jadi nanti PT Jasa Sarana akan ngaspal jalan. Nanti negara membayarnya di akhir tahun," katanya. Emil mengatakan, saat ini ia sedang memikirkan bagaimana mendorong PT Agro Jabar masuk ke industri minyak goreng dengan kontrol negara yang ketat. "Pemda dalam situasi seperti ini tidak bisa lagi berdiri di tengah. Jadi bagaimana caranya agar PT Agro ini masuk di bisnis minyak goreng dengan kontrol negara. Kebun sawit di mana, mari kita cari," kata dia. (bbs/mhs)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: