Harta Naik Rp 5,6 M Sejak Jadi Wagub Jabar
BANDUNG- Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum kerap membuat pernyataan kontroversial. Terbaru, Uu menyebut solusi mencegah penularan HIV/AIDS dengan menikah dan poligami. Sebelumnya, Uu juga pernah menganggap perundungan atau bullying hal biasa. Pernyataan itu dibuat saat menyikapi kasus perundungan kasus 'setubuhi kucing' yang korbannya meninggal dunia karena depresi. Namun di sisi lain, penelusuran awak media, ternyata harta kekayaan Uu selama tiga tahun menjabat Wagub Jabar naik pesat. Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum. Uu Ruzhanul Ulum tercatat memiliki harta kekayaan sebesar Rp 9.758.674.184. Hal ini berdasarkan laporan harta kekayaan Uu Ruzhanul Ulum per 4 Februari 2022 di elhkpn KPK. Dari penelusuran awak media di situs elhkpn.kpk.go.id, Uu Ruzhanul Ulum sudah empat kali melaporkan harta kekayaannya kepada KPK. Secara berurutan mulai tahun 2019, 2020, 2021, dan 2022 atau selama menjadi Wagub Jabar. Dari laporan tersebut diketahui, ada kenaikan harta kekayaan milik Uu Ruzhanul Ulum. Pada tahun pertamanya menjabat Wagub Jabar, Uu Ruzhanul Ulum memiliki harta kekayaan sebesar Rp 4.077.648.216 per 2019. Tiga tahun kemudian atau pada laporan terbarunya, harta kekayaan Uu Ruzhanul Ulum naik menjadi Rp 9.758.674.184. Artinya, ada kenaikan sekira Rp 5,6 miliar dalam kurun waktu tiga tahun. Masih dari situs elhkpn.kpk.go.id, aset berupa tanah dan bangunan menjadi penyumbang kekayaan Uu Ruzhanul Ulum. Pria berusia 53 tahun itu memiliki 11 bidang tanah dan bangunan dengan total Rp 8.542.450.000. Ia masih mempunyai sembilan kendaraan dengan nilai Rp 632.500.000. Aset lain yang dimiliki Uu Ruzhanul Ulum adalah harta bergerak lainnya serta kas dan setara kas. Masing-masing aset ini bernilai Rp 275 juta dan Rp 308.724.184. Dua Kontroversi Ucapan Wagub Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum punya solusi untuk menekan angka sebaran HIV/AIDS yang kini tengah disorot publik. Uu menyarankan warga menikah dan melakukan poligami agar terhindar dari HIV/AIDS. Sebagaimana diketahui, fenomena HIV/AIDS kini tengah menghebohkan masyarakat Kota Bandung. Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Bandung membeberkan fakta, dari 5.943 kasus positif HIV di Bandung selama periode 1991-2021, 11 persen di antaranya ibu rumah tangga (IRT). "Sekarang kan sedang viral di Bandung, ternyata ibu-ibu banyak yang kena HIV/AIDS. Kedua, anak-anak muda banyak juga yang kena. Maka pernikahan menjadi solusi untuk memelihara seseorang dari perbuatan zina," kata Uu dalam keterangan yang diterima, seperti dilansir detikJabar, Selasa (30/8). Upaya lainnya adalah sosialisasi, penyuluhan, serta sex education atau pendidikan terkait seks harus lebih serius diberikan kepada generasi muda. Itu dilakukan agar warga Jabar terhindar dari perbuatan terlarang tersebut. "Nah, menurut saya, di samping harus ada pemahaman tentang bahaya HIV/AIDS, kemudian juga tentang pendidikan seks terhadap masyarakat dan juga penyuluhan dari pemerintah tentang HIV/ AIDS. Masyarakat sendiri harus mempunyai keberanian untuk bersikap," sambungnya. Sebelumnya, statement Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum soal perundungan atau bullying juga pernah menjadi kontoversi. Ia meminta maaf terkait pernyataannya yang menganggap perundungan atau bullying adalah hal biasa. Uu pun mengklarifikasi pernyataannya itu. "Jadi pertama permohonan maaf telah menyampaikan hal semacam itu (anggap bullying biasa)," kata Uu di Gedung Sate, Selasa (26/7). Uu mengaku pernyataannya itu tak bermaksud menyinggung soal kasus bullying di Kabupaten Tasikmalaya. Sekadar diketahui, bocah sebelas tahun di Kabupaten Tasikmalaya menjadi korban bullying. Korban diminta melakukan adegan tak senonoh atau 'setubuhi kucing', kemudian direkam dan videonya menyebar. Korban depresi, kemudian meninggal dunia. "Saya sampaikan di saat sedang bercanda, dulu mah poyokan itu biasa. Itu (bullying) tidak boleh sebenarnya," kata Uu. (bbs/mhs)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: