Masyarakat Pedes Gempar Guru Ngaji Cabul dan Sesat, Begini Pengakuan Warga

Masyarakat Pedes  Gempar Guru Ngaji Cabul dan Sesat, Begini Pengakuan Warga

Masyarakat Pedes gempar guru ngaji cabul. M asyarakat Dusun Cikepek, Desa Labanjaya, Kecamatan Pedes, Kabupaten Karawang dibuat geram dengan adanya oknum guru ngaji yang diduga mengajarkan aliran sesat serta diduga melakukan pelecehan seksual terhadap muridnya. Masyarakat Pedes gempar guru ngaji cabul. Karenanya warga beserta tokoh pemuda, tokoh agama dan tokoh masyarakat meminta aparat penegak hukum untuk segera mengusut dan menangkap oknum guru ngaji tersebut sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Masyarakat Pedes gempar guru ngaji cabul. Amil Hasan salah satu tokoh masyarakat yang juga keluarga korban pelecehan saat ditemui di rumahnya menceritakan kecurigaannya terhadap oknum guru ngaji tersebut dan apa yang menimpa keluarganya. Masyarakat Pedes gempar guru ngaji cabul . “Seorang guru ngaji sudah 12 tahun kalau ga salah mengajar ngaji, tapi secara tertutup lokasinya di Dusun Cikepek. Yang menjadi korban keluarga saya dan pelaku pun yang oknum guru ngaji itu mantu saya,â€ ucapnya, Jumat (02/09/22) seraya bercerita kronologis awal kejadian. Baca Juga: Dugaan Guru Ngaji Cabul dan Sesat di Pedes Diduga Berujung Damai, Warga Tak Terima, Rumah Kades Digerudug Baca Juga: Bermodus Ajarkan Fiqh Bab Haid dan Junub, Ustaz Cabul Lecehkan 7 Santriwati Iapun melanjutkan kronologis kejadian termasuk modus yang dipakai oknum guru ngaji itu. “Dalam mengajarkan ngajinya kan begini, ia seolah – olah kalau memang orang dizinahin, katanya itu cepet naik derajat. Maka bisa jadi kejadian orang sampai dizinahin itu kemungkinan bisa naik derajat itu keterangan dia,â€ ujarnya menceritakan hasil keterangan keluarga yang menjadi korban. “Anak murid kedua ada yang dicium, dikecup sama gurunya, alasanya mau ngambil makhluk. Dicium dulu lalu dikecup diraba – raba t*te nya terus disuruh matikan lampu. Makanya dia kabur,â€ tambahnya. Selain keluarganya, lebih lanjut dijelaskan Amil Hasan, kebanyakan muridnya sudah berkeluarga, dan rata-rata muridnya tersebut diduga menjadi korban pelecehan. “Murid-muridnya sudah berkeluarga semua, ada yang sudah punya anak tiga. Saya tahu info ini dari pengakuan korban setelah saya sadap-sadap ditanya, lalu ia mengakui dicium. Lalu saya merekam pembicaraan orang tersebut yang sudah keluar dari lingkungan itu,â€ bebernya. Adanya peristiwa tersebut, Amil Hasan langsung melaporkannya ke Mapolsek Pedes. “Dengan adanya tersebut, tindak lanjutnya saya langsung melapor ke Kapolsek Pedes, kata Kapolsek Pedes katanya sudah ditangani oleh Kapolres Karawang. Katanya datang aja ini namanya yang harus ditanda tanganin. Terus, saya hari Senin, Tanggal 31 Agustus 2022 kemarin berangkat ke Polres,â€ jelasnya. “Sebelum berangkat ke Polres, saya disuruh bapak kapolsek mendata nama-nama masyarakat. Ada sekitar 400 orang yang menandatanganiâ€, ujarnya lagi. Amil Hasan Basri, bersama masyarakat berharap kasus ini benar-benar ditangani. Saat dikonfirmasi, Kapolsek Pedes, AKP. Ade Firmansyah menjelaskan bahwa kasus tersebut sudah dalam penanganan unit PPA Polres Karawang. “Untuk pelecehan seksual sudah dilaporkan ke unit PPA Polres Karawang. Untuk dugaan ajaran sesat sudah dilakukan pertemuan kedua belah pihak di Kecamatan yang dihadiri Muspika, KUA, MUI dan masyarakat serta Jamaah yang masih bertabayuun. Baiknya silahkan konfirmasi juga dengan Muspika dan KUA, MUI agar lebih terinci,â€ ujar AKP. Ade Firmansyah, saat dikonfirmasi via WhatsApp, (alexa/red)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: