Tempuran Prioritaskan Jalan, PSU hingga Sabuk Pantai

Tempuran Prioritaskan Jalan, PSU hingga Sabuk Pantai

KARAWANG - Pemerintah Kecamatan Tempuran menggelar musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) tahun anggaran 2023. Dalam musrenbang tersebut Kecamatan Tempuran mengusulkan pelebaran dan perbaikan insfrastruktur jalan, penerangan jalanan umum sekaligus sabuk pantai di pesisir pantar langganan rob. Plt Camat Tempuran, M. Komaruddin FR mengatakan, tidak semua usulan pembangunan masuk ke dalam usulan prioritas, dikarenakan keterbatasan anggaran. Kata dia, sebagian besar usulan yang diprioritaskan pembangunan infrastruktur jalan khususnya pelebaran jalan layapan yang sudah menjadi langganan usulan dalam musrenbang. Selain jalan, penerangan sarana umum dan sabuk pantai menjadi skala prioritas dikarenakan, kata dia, saat ini masih kekurangan penerangan yang mengakibatkan laka lantas serta pesisir utara Tempuran. “Sekali prioritas yang diusulkan rata rata insfrastruktur jalan, khususnya jalan layapan. Tidak lupa juga PSU karena sangat dibutuhkan. Dan terakhir usulan sabuk pantai di utara untuk mitigasi bencara rob â€ kata Komarudin usai Musrenbang, kemarin (14/2). Sementara itu Ketua IKD Kecamatan Tempuran yang juga Kades Tempuran Zaenal Rojali meminta, musrembang jangan hanya menjadi acara seremonial saja, tetapi setiap usulan pembangunan yang muncul di Musrenbang harus direalisasikan menjadi pemabngunan. Pernyataan Rojali bukanlah tanpa sebab. Pasalnya, sejak tahun-tahun sebelumnya, pengajuan perbaikan jalan layapan selalu menjadi usulan prioritas namun tak pernah ada tindak lanjut perbaikan. "Semoga bukan hanya seremoni saja, tapi bisa dilaksanakan. Khususnya jalan layapan yang sudah sering dimasukan," keluh Rozali. Hal senada disampaikan oleh Ketua Komisi 1 DPRD Karawang Budianto. Ia menegaskan program usulan musrembang yang sudah disepakati bersama di Tempuran sendiri, jangan sampai hanya menjadi wacana saja akan tetapi harus bisa direalisasikan. "Mengenai jalan layapan dan sabuk pantai yang menjadi skala prioritas bersama dan usulan satu desa satu titik, jangan sampai menjadi wacana atau main mainan," jelas Budianto. Wakil rakyat yang berasal dari Desa Ciparage ini juga menyampaikan kepada Pemda, yang diwakili Asisten Daerah II (Asda), agar para kades di Tempuran diberikan berkas surat keputusan mengenai spesifikasi jalan agar tidak tumpang tindih ketika mengusulkan skala prioritas jalan. "Saya sampaikan kepada asda supaya tidak tumpang tindih jalan yang sudah di SK-kan oleh gubernur, mana jalan poros kabupaten, mana poros kecamatan, mana poros desa supaya tidak tumpang tindih, diusuilin tidak masuk. Mau diususlin kembali sudah tutup," pintanya. Budianto merasa pemda mampu merealisasikan pembangunan satu desa satu titik. Ia juga merasa optimistis bahwa di tahun 2023 pembangunan di Kabupaten Karawang dapat lebih meroket lagi. "Jika dihitung anggaran semuanya satu desa satu titik itu Rp. 200 juta, maka dibutuhkan anggaran dari 297 desa sekitar 59 miliar. Namun apabila pemda hanya mampu 150 juta maka sekitar 44 miliar. Insya Alloh pemerintah daerah mampu. Mudah mudahan tahun 2023 pembangunan melejit," pungkasnya. (cr1/mhs)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: