BUMD Setumpuk Masalah: Gaduh Dirut Baru dan Nyanyian Eks Dirut LKM,  “Saya Sakit Hati…�

BUMD Setumpuk Masalah: Gaduh Dirut Baru dan Nyanyian Eks Dirut LKM,  “Saya Sakit Hati…�

KARAWANG - Pemkab Karawang melalui Kabag Ekonomi Setda Karawang, Sari Numalasari blak-blakan mengakui jika RUPS luar biasa PT LKM Karawang (BUMD) dengan agenda penetapan dirut baru digelar tanpa RUPS pertanggung jawaban kinerja direksi terdahulu. Kepada KBE, Sari menuturkan Pemkab Karawang sudah berulang kali baik secara lisan mau pun tertulis mendesak komisaris PT LKM Karawang untuk melaksanakan laporan pertanggungjawaban direksi lama. Namun permintaan itu tak kunjung digubris oleh komisaris. “Kalau usaha, ya kami usaha. Sudah beberapa kali kami mengirim surat, tapi tak kunjung bisa dihadirikan direksi lamanya oleh komisaris,â€ kata Sari. Di tempat terpisah, KBE berhasil mewawancarai Wawan Setiawan—dirut PT LKM sebelumnya. Ia habis massa jabatan di tengah situasi krodit yang melilit PT LKM Karawang yang memiliki piutang atau tagihan macet hingga miliaran rupiah. Wawan sendiri sempat ikut lagi ke proses penjaringan direksi baru PT LKM Karawang, namun ia gugur di tahapan seleksi administrasi lantaran telat menyertakan surat keterangan kesehatan. Kepada KBE, Wawan membantah tidak melaporkan pertanggungjawaban kinerja dia selama menjabat menjadi dirut. Pengakuannya, laporan pertanggungjawab telah ia setorkan dan sampaikan kepada Komisari PT LKM Karawang, Hendi. Ia beranggapan, tugasnya telah selesai, setelahnya tinggal komisaris yang membeberkan laporan pertanggungjawaban kinerjanya itu ke owner atau pemilik modal dalam hal ini Pemkab Karawang. “Soal LPj, saya sudah sampaikan ke komisaris. Sekarang saya kan sudah bukan siapa-siapa, tinggal itu komisari laporkan saja pertanggungjawaban saya,â€ kata Wawan. “Toh komisaris juga selain sudah menerima laporan pertanggungjawabanjuag sudah tahu problem di LKM itu apa. Gak mungkin kalu gak tahu,â€ kata dia. Wawan juga tak menampik pada awal Februari 2022 lalu ia dipanggil oleh kejari Karawang untuk dimintai keterangan perihal seluk-beluk masalah yang ada di tubuh perusahaan plat merah itu. “Tapi sebenarnya itu ada kesalahan, karena yang dipanggil itu dirut. Sedangkan saya saat dipanggil sudah bukan dirut. Saya juga sudah sampaikan ke bu kajari, apa yang ditanyakan ke saya, semuanya saya jawab apa adanya,â€ kata Wawan, sambil membenarkan sepengetahuan dia, usai dia dipanggil, menyusul kemudian Komisaris LKM, Hendi juga dimintai keterangan oleh jaksa. Di sela penejelasan panjang lebarnya mengenai laporan pertanggung jawaban dan seputar pemanggilannya oleh kejaksaan, Wawan mengaku sakit hati di hari-hari terakhirnya bekerja menjadi dirut PT LKM. Ia bercerita, saat itu usai sembuh dari sakit, ia ditelpon oleh pegawainya, untuk mulai ngantor lagi. Baru tiga hari kerja, terhitung Senin, Selasa, dan Rabu, tiba-tiba dia dikabari—tanpa menyebutkan dikabari oleh siapa, agar besoknya, atau di hari Kamis tak perlu lagi masuk ngantor. “Saya jujur sakit hati,â€ kata dia. Lalu, kata dia, yang juga aneh, saat penjaringan direksi baru PT LKM. Yang dibuka hanya penjaringan direktur utama. Sedangkan kata dia, di PT LKM itu ada dua direktur yakni direktur utama dan direktur operasional yang masa jabatanya sama-sama sudah habis dan harus membuka penjaringan dirkesi baru. “Saya jamin bakal kewalahan kalau dirut tanpa direktur operasional,â€ kata dia. Kabag Ekonomi Karawang, Sari Nurmala saat dikonfirmasi jug aoleh KBE mengapa hanya membuka penjaringan untuk direktur utama saja, ia beralasan karena untuk membuka penjaringan diretur operasional bakal menambah beban biaya. “Pemkab tidak punya uangnya, sudah satu saja direktur utama,â€ kata dia. Sebelumnya, PT Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Karawang memilik direktur utama baru, bernama Sandi. Pemilihan direksi dilakukan secara senyap. Publik tak ada yang tahu BUMD dengan miliaran piutang dan tak pernah untung itu sudah memiliki direksi baru. Di sisi lain anehnya, RUPS yang disebut oleh Sari sebagai forum menentukan direksi baru dilakukan tanpa terlebih dahulu melakukan RUPS pertanggung jawaban direksi lama yang menyisakan setumpuk masalah: darimulai dugaan laporan keuangan yang dibuat bagus hingga peninggalan piutang yang mencapai miliaran rupiah. Di tempat terpisah, Sekretaris Komisi II DPRD Karawang, Dedi Rustandi bahkan baru mengetahui PT LKM Karawang memiliki direksi baru saat diwawancara oleh KBE. “Saya malahan baru tahu. Coba saya minta informasinya biar bisa segera kami pertanyakan,â€ kata Dedi. “Jika benar, ini sangat ugal-ugalan,â€ tambahnya. Dedi menuturkan, komisi II DPRD Karawang sebagai mitra kerja BUMD, terakhir pernah melakukan rapat dengar pendapat bersama Bagian Ekonomi Setda Karawang beserta Asda II Karawang perihal sejumlah BUMD Karawang, termasuk PT LKM. Pada saat itu, kata Dedi, pihaknya menegaskan jika PT LKM sudah tak bisa diperbaiki, lebih baik, kata dia dibekukan bahkan dibubarkan daripada dari tahun ke tahun hanya menjadi beban bagi keuangan daerah. “Dengan adanya informasi ini saya akan langsung berkomunikasi dengan teman-teman di komisi II untuk menindaklanjutinya. Nanti saya kabari hasilnya,â€ kata Dedi. (mhs)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: