Ketua Tim Pemenangan Cellica-Aep Angkat Suara
KARAWANG - Ketua Tim Pemenangan Cellica-Aep pada Pilkada 2020 lalu, Jaenal Arifin menegaskan selepas pilkada usai, hanya bertugas mengawal pemerintahan Cellica-Aep agar sesuai visi-misi saat masa kampanye. Jenal menegaskan, setelah Cellica-Aep menang dan dilantik jadi bupati-wabup, semua relawan dan tim pemenangan harus tetap meluruskan niat dalam mendukung Cellica-Aep dalam konteks mengawal merealisasikan janji kampanye, buka cawe-cawe proyek baik yang didanai APBD atau mengambil keuntungan dengan menjual nama timses atau relawan untuk kepentingan bisnis pribadi. "Sesudah menang Cellica-Aep, kita harus lebih lurus niatnya. Tidak boleh ada yang sibuk, ini kavling saya, ini jatah saya," kata Jenal. Jenal mengingatkan, kepada para relawan atau timses Cellica-Aep semasa Pilkada 2020 lalu, untuk tidak meminta jatah sebagai upah lantaran telah bekerja memenangkan Cellica dan Aep di Pilkada. "Biasanya selalu muncul anggapan kalau sesudah pilkada, pendukung minta proyek, minta jatah. Kami ingin membangun budaya tidak boleh seperti itu," kata Jenal. Politikus Partai Demokrat ini menegaskan, timses dan relawan telah sepakat pada Pilkada 2020 lalu untuk mendukung pasangan Cellica-Aep tanpa kontrak politik apapun demi perubahan dan pembangunan Karawang bisa menyentuh semua lapisan masyarakat. Jenal menerangkan, usai Pilkada, harusnya relawan dan timses harus tetap meneruskan nilai yang diusung Aep-Cellica saat masa kampanye yakni Karawang untuk semua, dengan kata lain bukan milik timses dan relawan saja. "Tidak ada yang boleh mengganggu Cellica-Aep. Keduanya kini milik seluruh warga Karawang, bukan cuma pendukungnya," tukas dia. Namun, jika para praktiknya ada kelompok relawan yang jelas terindikasi meminta-minta jatah seperti itu, kata Jenal, semua relawan dan timses yang pernah berkeja bersama harus mengambil sikap untuk tidak mengakui lagi kelompok yang meminta-minta itu. "Kami ingin umumkan tidak boleh begitu. Kalau yang begitu bukan relawan kita," pungkasnya. Sebelumnya diketahui, hanya dalam satu bulan terakhir sudah ada tiga kasus timses yang cawe-cawe proyek Pemda dan mengambil keuntungan untuk pribadinya dengan mengatasnamakan timses atau relawan. Beberapa di antaranya yakni, mengavling bangunan permanen di Taman Bencong yang diketahui milik timses Cellica-Aep, lalu ngobyek pigura Bupati-Wabup di Dinas Pendidikan mengatasnamakan kelompok relawan, terakhir ada calo tenaga kerja yang diduga menipu sejumlah korban dengan memintai sejumlah uang, juga diduga mengatasnamakan relawan atau timses Cellica-Aep. (mhs)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: