Tahu dan Tempe Sudah Langka di Pasar-pasar Tradisional Karawang, Kumaha Ieu...?

Tahu dan Tempe Sudah Langka di Pasar-pasar Tradisional Karawang, Kumaha Ieu...?

KARAWANG- Imbas meroketnya harga kadang kedelai langsung terasa pada masyarakat. Pasokan tahu dan tempe, seperti yang terpantau KBE di pasar-pasar tradisional Karawang menjadi langka. Kondisi ini tentu saja sangat dikeluhkan warga yang datang ke pasar dan harus balik lagi dengan tangan kosong karena para pedagang tempe dan tahunya sudah tidak jualan. "Sudah beberapa hari tidak tidak ada kiriman tahu dan tempe karena kata pengrajinnya bahan baku kedelai terlalu mahal. Jadi tidak produksi," ujar Acing, salah seorang pedagang tempe di Pasar Johar Karawang yang saat ditemui hanya nongkrong di depan pasar tanpa aktivitas jualan. Pantauan KBE di Pasar Johar, sejumlah lapak yang biasanya menjual tempe dan tahu sudah tidak jualan lagi dalam beberapa hari terakhir.  "Ya mau jualan apa, orang tidak ada kirimnan." ujar Acing sambil mengerutkan dahinya. Sementara pedagang tempe dan tahu lainnya yang masih tetap buka lapak berusaha tetap berusaha dengan menjual sayuran seadanya. "Ya harus gimana adanya kiriman toge, ya saya jualan toge aja," ujar Eko, pedagang Pasar Johar yang biasanya menjual tahu dan tempe di pasar itu. Mogok Produksi

Sebelumnya, Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) Aip Syarifuddin menyatakan para produsen akan melakukan mogok produksi akibat naiknya harga kedelai.
Menurutnya, bukan berarti harga tidak boleh naik, tetapi kenaikan harus terjadi secara wajar. Saat ini kenaikan harga terjadi hampir setiap hari. Ia juga sebenarnya tidak setuju dengan aksi para produsen ini karena dapat menghambat kegiatan jual beli.
“Gakoptindo sebetulnya tidak setuju adanya mogok ini, tinggal kita perlu negosiasi dengan pemerintah ini,â€ kata Aip kepada Bisnis, (20/2/2022).
Ia  juga tidak melarang para produsen untuk melakukan mogok dan memberikan kebebasan pada mereka. Hal tersebut sebagai bentuk protes para produsen terhadap pemerintah.
“Saya memberikan kebebasan, mau mogok ya silakan, yang tidak mau ya lebih bagus,â€ ujarnya.
Ia  mengatakan sudah mengajukan permohonan untuk menurunkan harga kedelai. Ia bersama Gakoptindo meminta untuk menstabilkan harga dan menjaga harga kedelai.
Berdasarkan hal tersebut, Aip juga meminta agar harganya tidak naik setiap hari dan jika memungkinkan, menurunkan harga.
“Tapi kalo pemerintah menyetujui usulan kami, kita otomatis langsung stop dan dagang lagi. Misal besok atau lusa setuju, itu langsung kita jualan lagi dagang lagi,â€ katanya. (shn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: