Sisi Lain Awal Ramadan di Karawang : Pertalite Langka, Pertamax Mahal

Sisi Lain Awal Ramadan di Karawang : Pertalite Langka, Pertamax Mahal

KARAWANG - Aktivitas berkendara warga Karawang di bulan ramadan nampaknya perlu sedikit dikurangi. Hal ini menyusul semakin sulitnya mencari Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite di sejumlah SPBU di kota pangkal perjuangan. Terlebih lagi, saat ini pemerintah telah menaikan harga BBM jenis Pertamax. Dari harga semula hanya Rp. 9.000 per liter menjadi Rp. 12.500 per liter. Kelangkaan BBM jenis Pertalite mulai dirasakan para pengendara di Karawang sejak 1 April 2022. Di mana pada hari yang sama, pemerintah menaikan harga BBM jenis Pertamax di seluruh SPBU di Indonesia. Puncak dari kelangkaan BBM jenis Pertalite terjadi pada akhir pekan kemarin. Terpantau sejumlah kendaraan roda dua dan roda empat antre mengular demi mendapat sisa BBM jenis Pertalite di SPBU. Disisi lain, tak sedikit warga yang terpaksa membeli BBM jenis Pertamax karena tak mau antre lama di SPBU. "Sebelum ramadan minyak mahal, sekarang ramadan BBM mahal, yang murah susah dicari," keluh seorang pengendara di SPBU Karang Pawitan, Karawang, Sabtu (2/4) kemarin. KBE sempat mengkonfirmasi salah satu petugas SPBU di Karawang, mereka hanya mengatakan pasokan BBM jenis Pertalite sedang dikirim dari pusat. Namun, saat ditanya kapan BBM itu akan datang petugas SPBU yang tak mau menyebut namanya itu enggan menjawab. "Pertalite sedang dikirim pak, adanya Pertamax," ucap pria berbadan kurus itu. Seorang sopir truk, Rosidin (34) di SPBU Purwasari mengaku, akibat kelangkaan BBM jenis Pertalite ongkos transport yang mereka keluarkan jadi membengkak. Pasalnya, harga Pertalite dengan Pertamax berbeda sangat jauh, selisih hampir Rp. 5.000 per liter. "Ongkos kita para supir jadi makin besar, sementara uang BBM dari Bos tetap segitu," keluhnya. Kelangkaan BBM jenis Pertalite ini juga rupanya merugikan pedagang bakso keliling. Ari (27) pedagang Bakso keliling di Perumahan Citra Kebun Mas mengaku harus pintar-pintar mengatur mobilitasnya agar tak sampai tombok untuk beli BBM. Biasanya, kata Ari, dalam sehari berdagang dia hanya membutuhkan modal untuk beli BBM sekitar Rp. 35.000 sampai Rp. 50.000 per hari. Namun, karena Pertalite langka. Dia terpaksa membeli Pertamax yang cukup menguras modal dagangnya. "Kalau begini terus lama-lama modal kita habis buat beli bensin," kata pedagang Bakso Urat ini. "Nanti mah selama ramadan mau mangkal aja, biar engga rugi bensin," timpalnya. (wyd/mhs)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: