Waduh Sehari, Sampah Seberat 5 Kapal Garuda Tak Terangkut ke TPAS Jalupang Piala Adipura Masih Jauh Tiba Di Ka

Waduh Sehari, Sampah Seberat 5 Kapal Garuda Tak Terangkut ke TPAS Jalupang Piala Adipura Masih Jauh Tiba Di Ka

KARAWANG- Semua orang rasa-rasanya pernah dilintasi oleh pesawat terbang. Terlihat dari jauh pun ukurangnya masih sangat besar. Perlu diketahui, per hari produksi sampah rumahan di Karawang jumlahnya mencapai 1.200 ton. Setara dengan berat tujuh pesawat terbang. Dan juga, setiap hari sampah-sampai sebanyak itu hanya 350 ton yang bisa diangkut ke TPAS Jalupang. Sisanya, sekitar 850 ton atau setara lima pesawat terbang tak terangkut ke tempat pembuangan akhir sampah. Jelas kondisi kronik pengelelolaan sampajh ini menjadi jalan terjal untuk dilalui jika Karawang ingin mendapat piala Adipura. Sebuah piala penghargaan bagi daerah yang berhasil dalam menghadirkan kebersihan lingkungan. Salah satu problem utama mengapa sampah sebanyak itu tak terangkut ke TPAS Jalupang diungkapkan DLHK Karawang karena kurangnya armada angkut sampah yang saat ini dimiliki oleh Pemkab Karawang. Baca Juga : TPS Liar Kawasan Mandalika di Desa Cikpus Keluarkan Bau dan Rawan Kebakaran, DLHK Karawang Jangan Diam Saja… Sekretaris DLHK Karawang, Agus Sanusi kepada awak media mengungkapkan, saat ini armada pengangkut sampah di Karawang yang beroperasi ada 64 armada. Itupun tidak semuanya milik Pemkab Karawang. Sebagian milik swasta yang bekerja sama dengan Pemkab Karawang. Dari armada-armada milik pemda dan swasta itu, dalam sehari hanya mampu mengangkut 350 ton sampah untuk dibawa ke TPAS Jalupang di Desa Wancimekar Kecamatan Kotabaru. "Sisanya sekitar 800 ton lebih berada dikelola di TPS3R (Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle), TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu) dan bank sampah," klaim Agus. Tentu itu hanya hitungan kotor yang dibagi-bagi oleh DLHK. Karena jika betul angka sisa sampah tak terangkut habis diangku ke tiga tempat itu yakni TPS3R, TPST, dan bank sampah tidak aka nada lagi satu pun sampah yang bereserakan di semua sudut kota hingga pelosok desa. Sanusi juga menjelaskan, angka 1.200 ton produksi sampah harian didapat saat DLHK Karawang menghitung rata-rata produksi sampai per orang di Karawang yang jumlahnya 0,5 kilogram dan dikalikan 2,4 juta jiwa penduduk Karawang. Itu belum termasuk orang-orang yang tinggal dan menetap di Karawang namun tidak mengurus dokumen kependudukan atau tidak tercatat sebagai warga Karawang. “Perhitungannya, setiap orang memproduksi sampah 0,5 kilogram per hari. Jadi jika jumlah tersebut dikalikan dengan jumlah penduduk sebanyak 2,4 juta jiwa, maka volume sampah di Karawang per hari mencapai 1.200 ton,â€ kata dia. Atas kondisi itu, Wakil Bupati Karawang Aep Syaepulloh mengaku sudah meminta DLHK Karawang tidak terfokus ngotot meminta armada pengangkut sampah. Tapi perlu ada upaya lain, salah satunya dengan menggalakan pengelolaan sampah di tingkat kecamatan secara serius. "Saya sudah sampaikan ke dinas lingkungan hidup tidak hanya dengan membeli armada lagi tapi bagaimana mengelola sampah di setiap kecamatan masing-masing,"ujarnya Dengan kondisi yang saat ini, pihaknya akan maksimalkan sarana dan prasarana yang ada. Ditekankan, pengelolaan sampah nantinya cukup di setiap kecamatan dan tidak diangkat ke TPA. "Ya itu tadi kita berharap di setiap kecamatan semoga bisa dioptimalkan. Kalau kita masih sulit (menambah armada), masih dipihak ketigakan dengan memaksimalkan armada yang ada,"katanya. (bbs/mhs)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: