Pemukulan Guru SMA 5 Karawang, Pelaku Terduga Jaksa

Pemukulan Guru SMA 5 Karawang, Pelaku Terduga Jaksa

KARAWANG - Insiden pemukulan insan guru oleh terduga jaksa ramai dibicarakan dan beredar di media sosial. Guru inisial J, korban pemukulan terduga jaksa di SMAN 5 (Smanli) Karawang pada Jumat (23/9) lalu mengatakan pelaku tidak ada itikad baik meminta maaf. J mengatakan akan tetap melanjutkan proses hukum yang berlaku, Sabtu (24/9). Dikonfirmasi oleh KBE, J mengatakan saat ini pihaknya akan terus menempuh jalur hukum karena insiden tersebut telah mengganggu stabilitas mengajar serta ketenangan para guru di SMAN 5 Karawang. "Ya, proses hukum terus berlanjut, karena sudah mengganggu ketenangan para guru," kata J. J juga menerangkan terduga jaksa yang melakukan pemukulan sampai saat ini belum ada inisiatif melakukan permohonan maaf. "Belum ada komunikasi, sepertinya tidak ada itikad baik untuk meminta maaf," terang J, Sabtu (24/9). Saat dikonfirmasi mengenai kronologi kejadian, J masih enggan menyampaikan hal tersebut kepada publik. Namun, mengenai pemicu kejadian pemukulan, J mengiyakan dugaan insiden terjadi karena pelaku merasa cemburu pada dirinya. "Betul, kayaknya itu (kecemburuan)." Dari kabar yang beredar, insiden tersebut terjadi karena J mengucapkan ulang tahun kepada istri pelaku pemukulan melalui aplikasi Facebook. J dan istri pelaku pemukulan sama-sama berprofesi sebagai seorang guru di SMAN 5 Karawang. "Betul, istri pelaku pemukulan ialah salah satu guru di sekolah kami," terang Kepala SMAN 5 Karawang Drs. Suandi, M.Pd. saat dikonfirmasi oleh KBE, Sabtu (24/9). Baca Juga Diduga Cemburu, Guru di Karawang Dipukuli hingga Memar di Pelipis Suandi menerangkan, ia sebagai kepala sekolah menjunjung tinggi kenyamanan lingkungan belajar di SMAN 5 Karawang. Insiden tersebut telah menjadi gangguan di lingkungan belajar. "Tentu kami menjunjung tinggi kenyamanan lingkungan belajar. Sebagai kepala sekolah, insiden tersebut merupakan gangguan bagi kenyamanan lingkungan belajar," terang Suandi. Suandi juga menerangkan terkait masalah kecemburuan yang dirasakan oleh terduga jaksa telah diselesaikan sejak lama. "Bagi kami, pihak sekolah merasa tidak ada masalah, dan yang beliau anggap sebagai masalah sebetulnya sudah kami selesaikan. Bahkan sudah clear," terang Suandi. Suandi menegaskan, terduga oknum jaksa pelaku dalam insiden pemukulan J tidak bertugas di Kejaksaan Negeri (Kejari) Karawang. "Perlu dijelaskan bahwa terduga jaksa yang dimaksud tidak bertugas di Kejari Karawang," tutup Suandi. Terakhir, guru inisial J mengatakan telah melakukan visum dan membuat pelaporan di Polsek Kota Karawang. "Alhamdulilah, sudah melakukan visum, dan lapor ke pihak kepolisian. Diterima langsung oleh Kapolsek Karawang Kota, H. Marsono. Laporan tersebut diteruskan beliau ke Polres Karawang," tutup J. Terpisah, pihak Polres Karawang melalui Kasat Reskrim AKP Arief Bustomi membenarkan adanya pelaporan di Polres Karawang terakit insiden pemukulan J oleh terduga oknum jaksa. "Semalam ada pelaporan terkait hal tersebut, mengenai kronologi nanti akan kami cek kembali," terang AKP Arief Bustomi, Jumat (23/9) lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: