Sebelum Pulang, Jama’ah Haji Asal Karawang Jalan-Jalan Nikmati Keindahan Kota Thaif dan Pegunungan Al Hasan

Sebelum Pulang, Jama’ah Haji Asal Karawang Jalan-Jalan Nikmati Keindahan Kota Thaif dan Pegunungan Al Hasan

KARAWANG - Sebanyak 404 jemaah haji asal Kabupaten Karawang dari kloter 14 Jks, dijadwalkan tiba di tanah air pada Minggu (24/7) besok. Sebelum pulang, mereka berkesempatan menikmati pesona Kota Thaif yang berada di antara Asir dan Pegunungan Al Hasan yang indah nan sejuk pada Rabu (20/7/2022) waktu setempat. Pengalaman itu diceritakan oleh Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Sri Rahayu Agustina dan Ketua Yayasan KBIH Annihayah Rawamerta, KH Tatang Shehabudin. Dihubungi via telpon, Ketua Yayasan Annihayah KH Tatang Sihabudin mengabarkan, bahwa jemaah haji kloter 14 Jks ini akan bergerak take off di pulangkan ke tanah air pada Sabtu (23/7/2022) pada pukul 19.55 Waktu Arab Saudi dan landing di Bandara Jakarta pada Minggu (24/7/2022) sekitar pukul 10.55 Wib. Jelang pemberangkatan pulang, para jemaah haji ini digiring mengunjungi Kota Thaif pada Rabu lalu, untuk kemudian mulai Kamis bergegas menimbang barang-barang dan Thowaf Wada (Perpisahan) pada Jumat waktu setempat. "Alhamdulillah, semua jemaah bersukaria menikmati pemandangan dan menginjakan kaki di kota subur yang kaya dengan sejarah Nabi Muhammad SAW, " Katanya. Diketahui, pesona kota Thaif yang indah dan sejuk membuat wisatawan khususnya jamaah haji maupun umrah ingin berkunjung ke lokasi tersebut.  Kota yang dikenal memiliki sejarah perjuangan syiar Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam (SAW) ini berada di antara Pegunungan Asir dan Pegunungan Al-Hada. Kota Thaif berjarak sekitar 80 kilometer dari Mekkah dan bisa ditempuh selama 1,5 jam jika menggunakan kendaraan. Sebagai gambaran, Kota Thaif diberkahi dengan tanah yang subur, meski pun komposisi bebatuan lebih mendominasi. Dengan kesuburan yang dimilikinya, maka kota Thaif terkenal dengan kekayaan produk pertanian. Berbagai jenis buah-buahan, seperti anggur, kurma, delima dan lain-lain dihasilkan oleh daerah yang subur ini. Demikian juga beragam macam sayur-mayur dan bunga-bungaan.  Bunga-bungaan seperti ambar, misik, dan yasmin dijadikan sebagai bahan baku untuk membuat minyak wangi. Hasil tanaman yang melimpah ruah tersebut sebagiannya diekspor ke berbagai negara. Perjalanan menuju kota Thaif, khususnya ketika melewati Pegunungan Asir dan Pegunungan al-Hada akan menemukan jalan yang berkelok-kelok, panjang dan menanjak hingga puncak. Tak seperti pegunungan pada umumnya, area pegunungan di sini nyaris tak ditumbuhi pepohonan, kawasan di sini nampak tandus, berbatu dan berpasir. “Namun saat memasuki kota Al-Hada sebelum Thaif, akan terlihat pemandangan indah. Di sepanjang jalan terlihat pemandangan yang sejuk, sejumlah pepohonan dan perkebunan kurma nampak tumbuh subur  dan tertata dengan rapi. Tampak pula beberapa rumah tradisional berdiri di tengah perkebunan itu yang membuat semakin indah pemandangan,â€ kata KH Tatang Shehabudin, saat mengisahkan perjalanannya di kota itu. Baca juga : Fadla, Haji Termuda Indonesia Asal Karawang Di sekeliling kawasan ini juga dipenuhi tempat-tempat wisata yang disediakan bagi penduduk Arab Saudi. Jika ingin mampir sejenak, di kawasan ini terdapat pula tempat untuk miqat yakni Wadi Sair Kabir. Bahkan kabarnya, para raja Saudi dan kerabatnya banyak membangun tempat peristirahatan di kota Thaif, maka karena hal ini itu pula kota Thaif dijuluki Qaryah Al-Mulk yang berarti Desa Para Raja. Kesejukan Kota Thaif menyebabkan tempat ini kerap dijadikan sarana berwisata kala musim panas. Hal ini karena Thaif merupakan daerah dataran tinggi dengan ketinggian sampai 1.500 meter dari permukaan laut sehingga hawanya sejuk. Selain hawa sejuk, satu hal yang membuat kota Thaif kian membuat para jamaah penasaran adalah keberadaan pohon-pohon Zaqqum. Pohon langka yang namanya tercantum dalam Al-Quran. Pohon ini memiliki duri yang tajam dan besar. Pohon ini juga merupakan jenis pohon langka yang tak tumbuh di Indonesia atau negara lainnya. “Pohon Zaqqum ini tertuang dalam Al-Quran Surat Al-Waqiah ayat 52-56. Dalam ayat tersebut diterangkan bahwa para penghuni neraka kelak akan diberikan makanan yang luar biasa pahitnya dari pohon Zaqqum,â€ ujarnya. Diberitakan sebelumnya, sebanyak 405 jamaah haji dan 4 orang petugas haji daerah dari kloter 5 sudah tiba di tanah air pada pada 19 Juli 2022 pada pukul 6.35 WIB. Sementara, kepulangan kloter berikutnya dijadwalkan pada 24 Juli 2022 dengan jumlah jamaah sebanyak 400 dan petugas enam orang, tiba di Karawang pukul 14.50 WIB. Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Sri Rahayu Agustina yang juga bertugas sebagai Petugas Haji Daerah (PHD) menuturkan, secara umum kondisi jamaah haji asal Karawang dalam keadaan sehat. Namun memang masih ada sebagian jamaah yang masih intens berobat jalan karena memiliki penyakit bawaan. “Secara umum kondisinya sehat, tapi ada sebagian yang masih berobat jalan,â€ ucapnya. (bbs/wyd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: