Polisi Maen "Polisi-Polisian" di Bulan Kemerdekaan

Polisi Maen

Di waktu ku masih anak-anak sekitar 7 s/d 10 tahun kehidupan sangat menggembirakan. Segala permainan nyaris hatam untuk di praktikan bareng temen-teman mulai main klereng, panggal, kastik, emeng-emengan tak ketinggalan juga maen "polisi-polisian" mulai dari tembak-tembakan hingga tangkap-tangkapan. Walaupun menjadi permainan favorit, “polisi-polisianâ€ ini lebih sering tak selesai kami mainkan. Bubar di tengah jalan. Mengapa demikian? Karena selalu saja yang terjadi adalah keributan dan kegaduhan. Berantem beneran sehingga berujung tangisan. Penyebabnya terulang, tak ada yang rela untuk memainkan peran menjadi “penjahatâ€nya. Semua inginnya menjadi “polisiâ€ saja. Akhirnya, yang terpaksa menjadi penjahat pun melakukan perlawanan, sebab polisinya maunya menang sendiri. Tak mau kalah dan berganti giliran. “ Hoi! Kalian kan penjahat, harusnya kalah dong sama kita!â€ “ Masa’ kalah terusss?!â€ “ Door! Kutembak dengan pistol! Kena!..., Mati dooonggg!â€ “ Nggak kenaa!! Penjahatnya kan hebat, berantem dulu dong..!â€ Bak! Buk! Bak! Buk! Huaaaaaaa!!!!!....Huuuuu!!!, Mukul beneraaann!!!..(akhirnya mewek ). Kurang lebih seperti itu “ricuhâ€nya. Namun apa jadinya jika dalam dunia nyata penjahat-penjahat ikut dalam perekrutan polisi. Akhirnya yang jadi penjahatnya adalah seorang polisi, bagaimana si anak memainkan peran "polisi-polisian" mungkin jika di andaikan seperti nya begini percakapannya : "Hoi! Angkat tangan, saya Polisi!" "Saya juga Polisi Hoi !" "demi tegaknya hukum. Maka Saya tangkap kamu!" "Saya juga bisa tangkap kamu!" "Demi keamanan dan ketertiban. Saya tembak kamu!" "saya juga tembak kamu !" Jika begitu Sungguh permainan "polisi-polisian" tidak asik jika di perankan jika penjahatnya juga polisi. Menyoal dari fakta pristiwa kasus penembakan di komplek dinas polri hingga kasus penangkapan kasat narkoba polres Karawang. ada yang harus kita pikirkan bersama untuk masa depan bangsa khususnya anak-anak Indonesia. Bagaimana tidak permainan anak-anak kecil akan mengalami perubahan skenario bahkan pemeran polisi-polisian yang tadinya hanya mungkin tercipta jika ada penjahat nya yang dalam arti bukan polisi akhir-akhir ini malah polisi sendiri penjahatnya. sungguh ironis masa depan permainan itu! Saya harap skenario permainan polisi -polisian si anak tidak tercemari oleh peristiwa kasus yang menimpa polisi republik Indonesia di abad 21 dua dekade ini ! Maulana Malik Ibrohim Mahbubian Karawang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: