Uniknya Metode Belajar Sekolah Alam Karawang, Kurikulum Merdeka jadi Menyenangkan
KARAWANG - Sekolah Alam Karawang miliki kurikulum spesifik untuk membantu pengimplementasian metode belajar bagi para siswa. Selain didorong oleh kurikulum merdeka, perkembangan para siswa turut tumbuh dengan banyaknya program seperti pemagangan, market day, dan juga projek kelompok. Divisi Human Resource Sekolah Alam Karawang, Iman Munandar menerangkan secara kurikulum, sekolah yang berdiri sejak tahun 2008 dan ia bina memiliki kesamaan dengan sekolah formal, yaitu menggunakan kurikulum merdeka. Namun bedanya sekolah alam tersebut memiliki metode belajar tersendiri. "Sekolah alam itu sekolah dengan mengalami. Anak-anak akan lebih banyak pengalaman yang mereka alami. Jenjang TK misalnya, akan lebih banyak pembelajaran dengan pembinaan diri, bagaimana bersikap pada orang tua, dan perkenalan huruf serta warna dan angka. Jadi ada pelatihan motorik dan pengenalan akademik dasar," terang Imam Munandar, Rabu, (14/9) kemarin. Imam menerangkan Sekolah Alam Karawang memiliki jenjang pendidikan yang lengkap. Mulai dari TK, SD, SMP, sampai jenjang SMA setiap tahun selalu diminati masyarakat Karawang bahkan luar daerah. Imam kemudian menerangkan gambaran pembelajaran di tingkat SD lebih banyak mengarahkan siswa untuk mengalami suatu hal. "Di tingkat SD pun aktivitas pembelajarannya banyak mengalami. Contoh misalnya anak ada kegiatan market day, anak akan membawa bahan dagangan dari rumah, kemudian dijual di sekolah. Tapi kelas 4 sampai 6, mereka harus produksi sendiri dan menjualnya. Kemudian nanti ada program magang di sekolah juga. Ada yang di tata usaha, di kantin, dan lain-lain," terang Imam. Selain itu, dijelaskan Imam terdapat aktivitas outbound di sekolah. Sekolah melatih kepemimpinan para siswa dengan fasilitas yang ada di sekolah. "Kemudian selalu ada kegiatan perkemahan atau kemping di luar sekolah, di Bandung atau Bogor. Kegiatan puncak dari aktivitas outbound di jenjang SD atau kelas 6 itu namanya backpaker," terang Imam. Imam menjelaskan, selain aktivitas di luar sekolah, terdapat aktivitas belajar dalam ruang kelas yang rutin. Misalnya aktivitas tahfiz dan gardening. "Aktivitas sehari-hari ada tahfiz, gardening, siswa belajar proses menanam dan menunggu hasil. Mereka belajar huruf di kelas, tapi tidak seperti biasanya, ada banyak metode belajarnya, misalnya treasure hunt, mencari huruf untuk dicocokkan. Pembelajaran lebih banyak membuat siswa bergerak secara aktif," terang Imam. Serupa dengan jenjang SD, sementara para siswa jenjang SMP sejak awal kelas sudah mulai memegang program agribisnis, pertanian dan peternakan yang terpusat. Misalnya memberi makan kambing, mengurus sapi, dan segala macam tanpa pendampingan orang tua. "Ada pembelajaran mengenai dunia pekerjaan juga, misalnya magang di tempat retail. Itu bagian dari pendidikan, bagaimana para siswa mencari dan mengetahui tentang uang. Ada juga projek tentang marketing untuk bekal backpaker," terang Imam. Disebutkan Imam, sekolahnya sekilas memang terlihat main-main, magang di sana di sini, membuat projek ini dan itu. "Masyakarat juga sering bertanya soal ijazah bisa ke sekolah formal atau tidak. Itu banyak ditanyakan orang tua. Jawabannya tentu bisa, bahkan salah satu siswa kami melanjutkan pendidikan sampai kuliah di Jerman," jawab Imam. Dibandingkan dengan sekolah serupa, Imam menerangkan Sekolah Alam Karawang terbilang terjangkau. Para siswa pun mendapatkan sokongan dana untuk aktivitas belajar dari adanya program market day maupun program lainnya. "Biaya pendidikan terjangkau atau tidak, bisa dibandingkan dengan sekolah swasta sejenis, kita terjangkau. Kita memang sering berkegiatan di luar dan butuh biaya yang tak sedikit, tapi para siswa punya modal dari projek market day misalnya. Apa yang didapat pun setimpal dengan biaya yang dikeluarkan orang tua," terang Imam. Sekolah Alam Karawang juga membuka program kelas belajar bagi anak berkebutuhan khusus. Para siswa tersebut mendapatkan pendampingan belajar maupun aktivitas secara penuh dan khusus dari tenaga pendidik terampil. Guru pendamping anak berkebutuhan khusus (ABK) Sofinah R.A. menerangkan selama pembelajaran di Sekolah Alam Karawang, para siswa ABK mendapatkan pembelajaran yang terfokus dan efektif. Para siswa ABK pun turut ikut dalam beberapa kegiatan agenda tahunan misalnya pada perayaan HUT RI. "Kemarin kami buat kegiatan untuk kemeriahan agenda serangkaian HUT RI. Ada banyak lomba untuk para siswa misal dari balap karung dan lain sebagainya. Sistem perlombaan tidak digabung dengan siswa reguler. Karena khawatir tidak seimbang. Para siswa ABK sangat antusias dan kegiatan berjalan dengan seru," terang Sofi. Sofi menerangkan para siswa ABK diarahkan semaksimal mungkin untuk bisa belajar baik untuk pertumbuhan motorik maupun yang lainnya. "Beberapa siswa ABK saat ini sudah ada yang belajar bersama di kelas reguler dengan siswa lain. Tapi kami masih tetap mendampingi agar pembelajaran berjalan maksimal," tutup Sofi. (cr1/wyd)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: