Para Ilmuan Bingung Ada Bola Kaca di Permukaan Bulan, Ini Gambaran Kehidupan Ruang Angkasa Menurut Al Quran
BARU-baru ini robot penjelajah ruang angkasa Yutu-2 milik China menemukan bola-bola kaca di permukaan bulan. Tentu saja penemuan ini membuat sejumlah ahli bingung. Mereka pun masih meneliti misteri yang bisa membantu ungkap sejarah Bulan. Robot Yutu-2 sendiri merupakan robot bulan yang dibuat sebagai bagian dari misi ' Chang'e 4 China ke bulan. Robot tersebut sudah diluncurkan sejak  7 Desember 2018. Dan memasuki orbit bulan pada 12 Desember 2018, sebelum membuat pendaratan ringan pertama di atas sisi jauh bulan. Sebelum menemukan bola kaca di permukaan bulan pada 3 Januari 2019, dan kini beroperasi sebagai robot bulan pertama di sisi jauh. Hingga 7 Februari 2021, robot tersebut telah melakukan perjalanan sepanjang 628,5 meter (2062 ft) di permukaan bulan. Terakhir robot inilah yang menemukan bola-bola kaca itu di permukaan bulan. Kamera Yutu-2 menemukan dua bola kaca tembus pandang di tengah permukaan bulan yang kering. Yutu-2 belum mendapatkan data komposisi bola kaca tersebut dan ini dapat menjadi target penelitian penting di masa depan untuk mengungkap bagaimana bulan pertama kali terbentuk. Ahli geologi planet Zhiyong Xiao dari Universitas Sun Yat-sen dan Akademi Ilmu Pengetahuan China mengatakan, sulit untuk mengetahui dengan pasti darimana bola kaca yang ukurannya kurang dari satu milimeter. Bola kaca yang ditemukan Yutu-2 jauh lebih besar, dengan lebar 15 hingga 25 milimeter. Bola kaca juga pernah ditemukan ketika misi Apollo 16 dilakukan namun ukurannya jauh lebih besar, yakni 40 milimeter. Selain masalah ukuran, bola kaca yang ditemukan Yutu-2 dan Apollo 16 memiliki perbedaan lain. Xiao menjelaskan, bola sisi jauh tampaknya tembus cahaya atau semi-transparan, dan memiliki kilau seperti kaca. Selain dua yang tampaknya tembus cahaya, mereka menemukan empat bola lagi yang memiliki kilau serupa, tetapi tidak tembus cahaya. Bola kaca ini ditemukan di dekat kawah tumbukan baru, yang dapat menunjukkan bahwa mereka terbentuk selama tumbukan meteorit bulan . Namun, tim percaya bahwa bola kaca itu terbentuk dari kaca vulkanik yang disebut anorthosite. Xiao mengatakan, sejauh ini semua baru perkiraan karena peneliti belum dapat memastikan komposisi dari bola kaca tersebut. Ilmuwan memperkirakan kalau bola kaca itu akan berlimpah di dataran tinggi bulan. Mereka juga optimis pengambilan sampel bola kaca akan mengungkap sejarah dampak awal bulan. Kehidupan Ruang Angkasa Menurut Al Quran Sampai saat ini para ilmuwan terus mencari apakah terdapat kehidupan di luar bumi. Penelitian dilakukan dengan meneliti planet tetangga Bumi seperti Mars dan temuan-temuan exoplanet. Dalam buku 'Sains berbasis Alquran' karangan Ridwan Abdullah Sani mengungkapkan, kehidupan di luar angkasa bisa terjadi dengan mengacu ke beberapa ayat Alquran. Surah Al-Isra Ayat 99 menerangkan bahwa Allah berkuasa menciptakan kondisi yang serupa dengan manusia. Keterangan ini perlu dikaitkan dengan Surah Al-Isra Ayat 98 yang menerangkan keraguan manusia tentang hari kebangkitan. "Dan apakah mereka tidak memerhatikan bahwasanya Allah yang menciptakan langit dan Bumi adalah kuasa (pula) menciptakan yang serupa dengan mereka, dan telah menetapkan waktu yang tertentu bagi mereka yang tidak ada keraguan padanya? Maka orang-orang zalim itu tidak menghendaki kecuali kekafiran," Surah Al-Isra' Ayat 99. Keterangan tersebut ditegaskan dalam Surah Yasin Ayat 81 dengan tambahan keterangan bahwa Allah berkuasa, Maha Pencipta, dan Maha Mengetahui. Maha Mengetahui menjelaskan bahwa Allah mengetahui adanya kehidupan di mana saja dan dalam hal ini kehidupan di angkasa luar. "Dan tidaklah Tuhan yang menciptakan langit dan Bumi itu berkuasa menciptakan yang serupa dengan itu? Benar, Dia berkuasa. Dan Dialah Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui," bunyi Surah Yasin Ayat 81. Perhatikan bahwa Surah Ar-Ra'd Ayat 15 menerangkan bahwa segala yang di langit dan di Bumi sujud kepada Allah. Pernyataan pada ayat tersebut menyebut kata ‘man’ yang tidak berlaku untuk hewan, namun berlaku untuk manusia, malaikat, jin, dan setan. Namun, setan, jin, dan malaikat tidak memiliki bayang-bayang sehingga dapat dikatakan bahwa ada makhluk lain seperti manusia yang ada di langit yang juga sujud kepada Allah. "Hanya kepada Allah-lah sujud (patuh) segala apa yang di langit dan di Bumi, baik dengan kemauan sendiri ataupun terpaksa (dan sujud pula) bayang-bayangnya di waktu pagi dan petang hari," bunyi Surah Ar-Ra’d Ayat 15. Keturunan Nabi Adam menghuni Bumi dalam kurun waktu yang telah ditentukan, yakni sampai terjadinya kiamat. Ketika terjadinya kiamat, semua makhluk yang ada di langit dan Bumi akan terkejut. Termasuk yang berada di langit adalah makhluk yang berada dalam pesawat antariksa atau yang menghuni planet lain yang dapat dijadikan tempat hidup. (bbs/shn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: