Selain Bale Indung Rahayu, Purwakarta Tambah Wisata Edukasi Dikemasi Digital

Selain Bale Indung Rahayu, Purwakarta Tambah Wisata Edukasi Dikemasi Digital

PURWAKARTA - Kabupaten Purwakarta tak hanya memiliki Bale Indung Rahayu sebagai wisata edukasi. Namun kini ada dua wisata edukasi lain yang tidak kalah menarik untuk di kunjungi. Dua wisata edukasi tersebut yakni Bale Panyawangan Diorama Purwakarta dan Nusantara berlokasi di Jalan KK Singawinata. Keduanya menyuguhkan arsip sejarah berbeda namun sama dikemas secara digital sehingga wisatawan tidak akan merasa bosan selama ada di sana. Bale Panyawangan Diorama Nusantara berisi sejarah Nusantara mulai dari zaman prasejarah, kerajaan, penjajahan, kemerdekaan, hingga situasi sejarah masa kini disajikan dengan berbagai media digital seperti video mapping, layar sentuh, buku digital dan buku bercerita hingga jalan-jalan melalui media virtual menggunakan kereta kencana. Sementara Bale Panyawangan Diorama Purwakarta berisi sejarah tatar Sunda, nasional, Purwakarta, biografi bupati dan wakil bupati Purwakarta dari masa ke masa, daftar ketua DPRD Purwakarta dari masa ke masa, tempat-tempat wisata di Purwakarta, koleksi wayang, sampai kepada berbagai informasi pembangunan Kabupaten Purwakarta pada masa kepemimpinan Dedi Mulyadi. Bahkan, pengunjung bisa berkeliling Kota Purwakarta menggunakan sepeda dengan media virtual menambah keseruan berwisata di Bale Panyawangan Diorama Purwakarta. "Perpaduan arsip sejarah, seni, dan teknologi digital bertujuan agar mempelajari sejarah lebih mudah untuk dipahami, sebab kalau hanya dalam bentuk teks saja biasanya sulit dipahami dan terkesan membosankan," kata Kepala UPTD Diorama Kearsipan Kabupaten Purwakarta, Edi Rasidi, Ia mengatakan, sebelum pandemi Covid-19 kedua museum ini tak pernah sepi pengunjung baik dalam maupun luar kota. Setelah ada pandemi sempat tutup sementara dan hari ini juga dibuka hanya untuk tamu kedinasan dengan memberlakukan pembatasan-pembatasan. "Wisatawan ada, tapi kita batasi. Sebelum pandemi Covid-19 kedua museum ini tak pernah sepi pengunjung baik dalam maupun luar kota," jelasnya. Rencananya, di kedua museum ini akan diberlakukan penarikan retribusi (berbayar) dari sebelumnya gratis. Jika realisasi nantinya akan di sosialisasikan agar masyarakat yang hendak berkunjung ke sini mengetahui mengenai kebijakan baru tersebut. "Dari awal buka juga gratis, rencananya nanti mau berbayar," pungkasnya. (bbs/rie)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: