Siapakah Pelaku Pembunuhan Ibu-Anak di Subang? Polda Jabar Sudah Dapat Titik Terang
SUBANG-  Apa kabar pengungkapan kasus pembunuhan Ibu dan Anak di Subang yang sudah berbulan-bulan belum tersungkap? Baru-baru ini Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana mengatakan pihaknya telah mendapatkan titik terang terkait kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang. Karennya, kata Suntana, Polda Jabar bakal mengungkap kasus pembunuhan Amel dan ibunya tersebut dalam waktu dekat. Kapolda mengatakan saat ini tim masih bekerja maksimal di lapangan untuk mengumpulkan informasi, keterangan dan barang bukti. "Direktur Reskrim Polda Jabar sudah melaporkan perkembangan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang dan sudah ada titik terangnya," kata Suntana kepada pers baru-baru ini. Menurut Kapolda, untuk mengungkap kasus ini pihaknya pun menggandeng sejumlah ahli dan perkembangannya saat ini sudah ke arah positif dan ia pun optimistis dalam waktu dekat kasus ini bisa terselesaikan dengan mengungkap pelaku dan motif di balik pembunuhan tersebut. Polda juga mengimbau kepada warga untuk tidak menerka-nerka atau beropini terkait dugaan pembunuhan yang saat ini kasusnya segera dipecahkan pihak kepolisian dan dirinya pun memastikan bahwa dalam penyelidikan kasus ini pihaknya berkerja profesional. Maka dari itu, warga diimbau untuk bersabar dan jangan mudah percaya terhadap informasi-informasi di media sosial yang belum tentu kebenarannya. Selain itu, pihaknya pun akan mengumumkan kepada masyarakat setiap perkembangan kasus ini. "Kami terus berupaya agar kasus pembunuhan ini segera terungkap untuk mengungkap siapa pelaku utamanya dan apa motifnya melakukan pembunuhan terhadap ibu dan anak tersebut," tambahnya. Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang yang korbannya atas nama Tuti dan Amalia ini terjadi pada 18 Agustus 2021 laiu, kasus ini menarik perhatian masyarakat yang tidak hanya warga Subang saja tetapi Jabar karena sudah berjalan tujuh bulan polisi belum bisa menangkap pelakunya. Sebelumnya ada perkembangan terbaru di kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, ketika pertengahan Januari 2022 tim penyidik dari Polsek Jalancagak mendatangi rumah salah satu saksi yakni Yosef. Salah satu yang diklarifikasi tim penyidik kasus Subang adalah soal atap di rumah TKP di Ciseuti, apakah ada petunjuk penting yang bisa mengarah kepada tersangkanya. Lalu,apakah tersangka yang dimaksud tersebut terkait dengan kedatangan 3 sosok tamu ke TKP pada malam sebelum kejadian pembunuh ibu dan anak di Subang pada 18 Agustus 2022. Seperti dari salah satu keterangan saksi menyebutkan bahwa pada sekitar jam 12 malam tanggal 17 Agustus 2021 malam, melihat ada 5 sosok di halaman TKP. Dua di antaranya adalah korban almarhum Tuti Suhartini dan Amel. Apalagi dari keterangan yang diminta tim penyidik kasus Subang kepada Yosef, ada juga soal tangga dan kunci pintu belakang TKP. Apakah keberadaan tangga dan kunci pintu belakang tersebut semua terkait dengan pelaku atau tersangka yang terlibat dalam aksi kasus pembunuh ibu dan anak di Subang? Seperti diketahui, salah seorang kuasa hukum Yosef dan Yoris di kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, Fajar Sidik mengemukakan bahwa sekitar pertengahan Januari 2022, pak Yosef didatangi tim penyidik dari Polsek Jalancagak. Tim penyidik mendatangi rumah Yosef untuk mengklarifikasi 3 hal. Menurut Fajar, tim penyidik kasus Subang meminta klarifikasi soal kunci pintu belakng TKP, soal tangga, dan atap rumah di TKP. Akademisi Anjas menyoroti tentang hal itu. Menurut Anjas, sepertinya tim penyidik masih kesulitan untuk menentukan tersangka, walau sebelumnya sudah mengemukakan alat bukti dan petunjuk. Ada petunjuk penting mengarah ke pelaku. Yang menarik perhatian Anjas adalah soal materi pertanyaan tim penyidik Polsek kepada Yosef terkait atap di rumah TKP. “Yang menarik kok atap TKP diklarifikasi. Apakah ada sesuatu yang tertingal di situ yang diduga sebagai milik pelaku,†ujar Anjas. “Apakah di atap tersebut ada penemuan kaya sampel bercak darah atau sidik jari atau hal-hal lainnya. Kenapa harus dikonfirmasi kembali,†tanya Anjas. Atau Anjas menduga di atap ditemukan jejak darah si pelaku yang belum bisa diidentifikasi atau ada sesuatu hal yang tertinggal di atap yang dinilai penting untuk pengungkapan kasus Subang. “Apakah jangan-jangan di atap misal ada darah, apakah orang tersebut mengalami luka dan ngapain di atap,†paparnya. Dihubungkan dengan keterangan saksi bahwa sekitar jam 12 malam di tanggal 17 Agustus 2021 sebelum kejadian, saksi melihat ada 5 sosok di halaman TKP Ciseuti. Dimana seperti diketahui, 2 diantara 5 sosok tersebut adalah kedua korban yakni almarhum Tuti Suhartini dan anaknya, almarhum Amel. Ia menganalisa bahwa kalau di atap ditemulan sesuatu hal yang penting adalah bagaimana pelaku bisa berada di atap. Ada kemungkinan 3 sosok yang bertamu ke rumah TKP sebelum kejadian adalah terkait dengan para pelaku yang berada di atap rumah. Anjas menduga 3 sosok tamu yakni seorang perempuan dan 2 laki-laki tersebut adalah dalangnya atau bisa sebagai pembantu. Sedangkan orang yang berada di atap adalah eksekutornya. Kalau memang benar di atas atap tersebut tim penyidik menemukan jejak seperti sidik DNA atau sidik jari, itu milik siapa. Tentunya untuk membuktikan sampel itu milik siapa harus ada data pembanding. Data pembanding itu bisa diperoleh dengan mengumpulkan sidik jari atau DNA dari para saksi yang telah diperiksa. Yang jadi pertanyaan adalah jika tim penyidik hingga saat ini sudah memeriksa total 106 saksi, apakah semua saksi sudah diambil sidik jari dan DNA nya untuk pembanding. Sebab, bisa saja pub SUBANG-  Apa kabar pengungkapan kasus pembunuhan Ibu dan Anak di Subang yang sudah berbulan-bulan belum tersungkap? Baru-baru ini Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana mengatakan pihaknya telah mendapatkan titik terang terkait kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang. Karennya, kata Suntana, Polda Jabar bakal mengungkap kasus pembunuhan Amel dan ibunya tersebut dalam waktu dekat. Kapolda mengatakan saat ini tim masih bekerja maksimal di lapangan untuk mengumpulkan informasi, keterangan dan barang bukti. "Direktur Reskrim Polda Jabar sudah melaporkan perkembangan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang dan sudah ada titik terangnya," kata Suntana kepada pers baru-baru ini. Menurut Kapolda, untuk mengungkap kasus ini pihaknya pun menggandeng sejumlah ahli dan perkembangannya saat ini sudah ke arah positif dan ia pun optimistis dalam waktu dekat kasus ini bisa terselesaikan dengan mengungkap pelaku dan motif di balik pembunuhan tersebut. Polda juga mengimbau kepada warga untuk tidak menerka-nerka atau beropini terkait dugaan pembunuhan yang saat ini kasusnya segera dipecahkan pihak kepolisian dan dirinya pun memastikan bahwa dalam penyelidikan kasus ini pihaknya berkerja profesional. Maka dari itu, warga diimbau untuk bersabar dan jangan mudah percaya terhadap informasi-informasi di media sosial yang belum tentu kebenarannya. Selain itu, pihaknya pun akan mengumumkan kepada masyarakat setiap perkembangan kasus ini. "Kami terus berupaya agar kasus pembunuhan ini segera terungkap untuk mengungkap siapa pelaku utamanya dan apa motifnya melakukan pembunuhan terhadap ibu dan anak tersebut," tambahnya. Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang yang korbannya atas nama Tuti dan Amalia ini terjadi pada 18 Agustus 2021 laiu, kasus ini menarik perhatian masyarakat yang tidak hanya warga Subang saja tetapi Jabar karena sudah berjalan tujuh bulan polisi belum bisa menangkap pelakunya. Sebelumnya ada perkembangan terbaru di kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, ketika pertengahan Januari 2022 tim penyidik dari Polsek Jalancagak mendatangi rumah salah satu saksi yakni Yosef. Salah satu yang diklarifikasi tim penyidik kasus Subang adalah soal atap di rumah TKP di Ciseuti, apakah ada petunjuk penting yang bisa mengarah kepada tersangkanya. Lalu,apakah tersangka yang dimaksud tersebut terkait dengan kedatangan 3 sosok tamu ke TKP pada malam sebelum kejadian pembunuh ibu dan anak di Subang pada 18 Agustus 2022. Seperti dari salah satu keterangan saksi menyebutkan bahwa pada sekitar jam 12 malam tanggal 17 Agustus 2021 malam, melihat ada 5 sosok di halaman TKP. Dua di antaranya adalah korban almarhum Tuti Suhartini dan Amel. Apalagi dari keterangan yang diminta tim penyidik kasus Subang kepada Yosef, ada juga soal tangga dan kunci pintu belakang TKP. Apakah keberadaan tangga dan kunci pintu belakang tersebut semua terkait dengan pelaku atau tersangka yang terlibat dalam aksi kasus pembunuh ibu dan anak di Subang? Seperti diketahui, salah seorang kuasa hukum Yosef dan Yoris di kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, Fajar Sidik mengemukakan bahwa sekitar pertengahan Januari 2022, pak Yosef didatangi tim penyidik dari Polsek Jalancagak. Tim penyidik mendatangi rumah Yosef untuk mengklarifikasi 3 hal. Menurut Fajar, tim penyidik kasus Subang meminta klarifikasi soal kunci pintu belakng TKP, soal tangga, dan atap rumah di TKP. Akademisi Anjas menyoroti tentang hal itu. Menurut Anjas, sepertinya tim penyidik masih kesulitan untuk menentukan tersangka, walau sebelumnya sudah mengemukakan alat bukti dan petunjuk. Ada petunjuk penting mengarah ke pelaku. Yang menarik perhatian Anjas adalah soal materi pertanyaan tim penyidik Polsek kepada Yosef terkait atap di rumah TKP. “Yang menarik kok atap TKP diklarifikasi. Apakah ada sesuatu yang tertingal di situ yang diduga sebagai milik pelaku,†ujar Anjas. “Apakah di atap tersebut ada penemuan kaya sampel bercak darah atau sidik jari atau hal-hal lainnya. Kenapa harus dikonfirmasi kembali,†tanya Anjas. Atau Anjas menduga di atap ditemukan jejak darah si pelaku yang belum bisa diidentifikasi atau ada sesuatu hal yang tertinggal di atap yang dinilai penting untuk pengungkapan kasus Subang. “Apakah jangan-jangan di atap misal ada darah, apakah orang tersebut mengalami luka dan ngapain di atap,†paparnya. Dihubungkan dengan keterangan saksi bahwa sekitar jam 12 malam di tanggal 17 Agustus 2021 sebelum kejadian, saksi melihat ada 5 sosok di halaman TKP Ciseuti. Dimana seperti diketahui, 2 diantara 5 sosok tersebut adalah kedua korban yakni almarhum Tuti Suhartini dan anaknya, almarhum Amel. Ia menganalisa bahwa kalau di atap ditemulan sesuatu hal yang penting adalah bagaimana pelaku bisa berada di atap. Ada kemungkinan 3 sosok yang bertamu ke rumah TKP sebelum kejadian adalah terkait dengan para pelaku yang berada di atap rumah. Anjas menduga 3 sosok tamu yakni seorang perempuan dan 2 laki-laki tersebut adalah dalangnya atau bisa sebagai pembantu. Sedangkan orang yang berada di atap adalah eksekutornya. Kalau memang benar di atas atap tersebut tim penyidik menemukan jejak seperti sidik DNA atau sidik jari, itu milik siapa. Tentunya untuk membuktikan sampel itu milik siapa harus ada data pembanding. Data pembanding itu bisa diperoleh dengan mengumpulkan sidik jari atau DNA dari para saksi yang telah diperiksa. Yang jadi pertanyaan adalah jika tim penyidik hingga saat ini sudah memeriksa total 106 saksi, apakah semua saksi sudah diambil sidik jari dan DNA nya untuk pembanding. Sebab, bisa saja publik pesimis tim penyidik sudah mengambil semua sidik jari dan DNA 106 saksi yang telah diperiksa terkait kasus Subang. Alasannya, untuk memeriksa sidik jari dan DNA dibutuhkan waktu yang tidak sebentar dan dana yang tidak sedikit. Namun, kita percayakan saja sepenuhnya kepada tim penyidik kasus Subang. Apalagi Kapolda Jabar Irjan Pol Suntana menyatakan bahwa mereka akan segera mengungkap pelaku dan motif dibalik kasus pembunuh ibu dan anak di Subang tersebut. (deskjabar/bbs) lik pesimis tim penyidik sudah mengambil semua sidik jari dan DNA 106 saksi yang telah diperiksa terkait kasus Subang. Alasannya, untuk memeriksa sidik jari dan DNA dibutuhkan waktu yang tidak sebentar dan dana yang tidak sedikit. Namun, kita percayakan saja sepenuhnya kepada tim penyidik kasus Subang. Apalagi Kapolda Jabar Irjan Pol Suntana menyatakan bahwa mereka akan segera mengungkap pelaku dan motif dibalik kasus pembunuh ibu dan anak di Subang tersebut. (deskjabar/san)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: