Jokowi Beri Sinyal Dukung Ganjar, Suara PDIP Bisa Terbelah
JAKARTA- Pernyataan Presiden Joko Widodo dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V Projo di Magelang, Jawa Tengah, memunculkan interpretasi. Hal itu dipandang sebagai sinyal dukungan Jokowi kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang juga hadir dalam forum tersebut. Sebagaimana diketahui, Jokowi meminta Projo untuk tidak terburu-buru menentukan sikap politik. â€Urusan politik ojo kesusu sik. Jangan tergesa-gesa meskipun mungkin yang kita dukung ada di sini,†kata Jokowi dalam sambutan Rakernas V Projo Sabtu (21/5). Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya menilai, kalimat â€mungkin yang kita dukung ada di sini†itu mengarah kepada Ganjar Pranowo. Sebab, nama Ganjar merupakan sosok dengan elektabilitas tinggi yang hadir dalam rakernas tersebut. â€Saya lebih melihat ini awal mula bahwa bahasa simbol yang kuat, katakanlah ini arah dukungan ke Pak Ganjar,†ujar Yunarto kemarin (22/5). Jika prediksi itu benar, Yunarto menilai hal tersebut menjadi keuntungan tersendiri. Sebab, yang bersangkutan akan memiliki keuntungan secara pemilih maupun kekuatan partai. Terlebih jika Jokowi memiliki rapor yang bagus di mata masyarakat hingga akhir kepemimpinan. Hal positif lain akan didapat jika Jokowi ikut menggaet dukungan kepada partai koalisinya. â€Kalau seperti itu, siapa pun yang didukung Jokowi punya kemungkinan besar juga untuk menang,†tegasnya. Di sisi lain, terkait dengan pernyataan yang meminta Projo tidak tergesa-gesa, Yunarto menafsirkan sebagai keinginan Jokowi agar stabilitas politiknya tidak terganggu. â€Kedua, kalau jagoan kita (Projo) akan maju, ikuti cara saya dan jangan tergesa-gesa,†lanjutnya. Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menambahkan, statemen Jokowi menunjukkan relasi yang berbeda dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Sejauh ini, Megawati dan PDIP condong untuk mengusung Puan Maharani sebagai capres. â€Jokowi hari ini terkesan merasa punya kekuasaan sendiri, termasuk menentukan arah dukungan politik,†ujarnya. Dedi menduga statemen itu bagian dari bargaining politik Jokowi. Bisa saja, Jokowi sudah merencanakan agenda politik ke depan. â€Semisal merencanakan Gibran (Gibran Rakabuming Raka, Red) untuk masuk kontestasi di pilgub Jateng atau bahkan Jakarta,†imbuhnya. Terpisah, PDIP menanggapi berbeda pernyataan Jokowi. Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira mengatakan, presiden tegas meminta pendukungnya untuk tidak buru-buru mengambil sikap. Hal itu sejalan dengan sikap PDIP yang sering disampaikan Sekjen Hasto Kristianto. Yakni, bangsa Indonesia harus berfokus mengatasi pandemi dan gejolak perekonomian nasional. â€Jadi, pernyataan Jokowi ini sebenarnya menegaskan sikap partai,†ujarnya. Dia mengakui sudah banyak pendukung setia Jokowi yang menunggu arahan untuk 2024. Termasuk mungkin sudah memiliki pilihan. Namun, perintah Jokowi untuk tidak terburu-buru dinilai tepat. â€Ungkapan ’ojo kesusu’ ini adalah untuk meredam semangat menggebu-gebu dari relawan Projo yang tampaknya sudah tidak sabar.†(bbs/mhs)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: