Erwin Ramdani dan Frets Butuan Takziah ke Makam Bobotoh yang Meninggal

Erwin Ramdani dan Frets Butuan Takziah ke Makam Bobotoh yang Meninggal

BANDUNG- Dua pemain Persib Bandung Erwin Ramdani dan Frets Butuan bertakziah langsung kediaman Bobotoh yang meninggal dunia di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Jumat malam (17/6). Diketahui bobotoh dengan nama Asep Ahmad Solihin menjadi salah satu korban yang terjebak dalam peristiwa penjebolan pintu masuk di stadion saat laga Persib vs Persebaya. Terlihat dua pemain itu sempat masuk ke dalam rumah duka untuk menyampaikan langsung ungkapan belasungkawa kepada keluarga. Erwin dan Frets beranjak ke pemakaman yang letaknya tak jauh dari rumah duka. "Mungkin saya pribadi dari pemain perwakilan mengucapkan berbelasungkawa yang sebesar-besarnya kepada keluarga yang ditinggalkan," kata Erwin di lokasi, Sabtu (18/6). "Mungkin sudah takdirnya dan siapa yang mau juga kejadian seperti ini, cuma saya harap ini kejadian yang terakhir ya," sambungnya. Erwin menilai, peristiwa itu bisa terjadi dikarenakan sudah dua tahun ini tak digelar pertandingan sepakbola di Indonesia yang dihadiri penonton. Sehingga antusiasme penonton yang membludak tak bisa dihindari. Tapi, berdasarkan data jumlah penonton yang hadir malam tadi mencapai 37.872 orang. "Saya juga tau meskipun ini sudah 2 tahun lebih tidak ada penonton, sehingga mungkin euforianya sangat tidak terbendung, apalagi kemarin big match melawan Persebaya," terangnya. Kendati demikian, Erwin menyebut bahwa tidak ada satupun yang lebih penting daripada nyawa. Dia pun berharap kepada Bobotoh agar lebih mengedepankan keselamatan ketika mendukung Maung Bandung. "Tidak ada yang lebih penting dari pada nyawa. Saya harap ini kejadian terakhir, baik itu di Bandung ataupun di sepakbola Indonesia," ungkapnya. Sebelumnya, terjadi peristiwa penjebolan pintu di gate V Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) saat laga Persib Bandung vs Persebaya Surabaya, malam tadi. Ratusan penonton yang mengaku memiliki tiket memaksa masuk ke dalam stadion dengan menjebol pintu gerbang yang sudah dijaga polisi.Alhasil, dua orang Bobotoh asal Bandung dan Bogor meninggal dunia diduga kehabisan napas. Atas peristiwa ini Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali turut berduka. enpora Amali pun memerintahkan supaya dilakukan investigasi terkait peristiwa tersebut. Orang nomor satu di dunia olahraga Indonesia tersebut prihatin dan menyesalkan, karena sejatinya pertandingan sepak bola baru saja diizinkan untuk dihadiri oleh penonton secara langsung di stadion. "Saya prihatin atas kejadian ini. Saya meminta kepada PSSI dan PT LIB untuk melakukan investigasi terhadap insiden ini," kata Menpora Amali, Sabtu (18/6). Dia juga meminta adanya evaluasi terhadap standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku di stadion saat itu. Sebab, kata dia, tragedi seperti ini diyakini tidak akan terjadi apabila SOP dijalankan dengan maksimal. Menpora Amali juga meminta PSSI dan panitia untuk melihat lagi pelaksanaan pertandingan di empat stadion yang sudah berlangsung selama ini. "Koordinasi dengan pihak terkait khususnya dengan pihak keamanan lebih diintensifkan lagi," ucap Menpora Amali. Sementara itu Komisaris PT PBB Umuh Muchtar dan Direktur Utama (Dirut) Teddy Tjahjono mengunjungi kediaman almarhum Ahmad Asep Solihin di Jalan Raya Cibaduyut, Gang TVRI RT 02 RW 03, Kelurahan Cibaduyut Wetan, Kecamatan Bojongloa Kidul, Kota Bandung. Umuh menuturkan, almarhum Ahmad Solihin merupakan seorang Bobotoh sejati. Dia datang ke stadion membawa tiket resmi yang dibelinya. Menurutnya, antusiasme penonton yang hadir menyaksikan laga Persib Bandung vs Persebaya Surabaya diluar perkiraan. Sehingga, banyak kejadian-kejadian di luar kendali panitia pelaksana dalam hal pengamanan di luar stadion. “Ini yang kami tidak prediksi, dan rasanya tidak mungkin karena tiket kami hanya bikin 15.000, dan di luar pun kami siapkan empat layar lebar. Tapi, karena semua Bobotoh meringsek ke dalam dan Ahmad Solihin ini bawa tiket, dia bawa tiket,â€ kata Umuh ditemui seusai bertakziah, Sabtu (18/6). Umuh menambahkan, hampir dua tahun tak bisa menyaksikan langsung pertandingan tim kesayangannya, membuat seluruh suporter memaksa masuk ke dalam. Berdasarkan keterangan pihak keluarganya, almarhum sudah lama ingin menyaksikan pertandingan Persib di stadion. Kendati saat datang dalam kondisi tak sehat, namun almarhum memaksakan datang karena keinginannya sudah tak bisa lagi terbendung. (jpnn/kbe/red)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: