Bunga Telang, Si Cantik Banyak Manfaat
INDONESIA merupakan salah satu negara dengan keanekaragaman hayati terbesar di dunia. 90.000 spesies tumbuhan tumbuh di Indonesia. Keanekaragaman hayati ini tentunya dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia untuk berbagai macam tujuan salah satunya adalah tanaman obat. Salah satu tumbuhan yang dapat dibudidayakan sebagai tanaman hias dan tanaman obat sekaligus adalah kembang telang (Clitoria ternatea). Bunga telang dalam bahasa inggris disebut sebagai Butterfly pea, karena bentuknya yang menyerupai kupu-kupu. Bunga ini lahir di Amerika Selatan bagian tengah dan diperkirakan telah menyebar ke daerah tropis, terutama Asia Tenggara, termasuk Indonesia, sejak abad ke-19. Bunga telang adalah bunga yang memiliki kelopak tunggal berwarna ungu dan dapat tumbuh sebagai tanaman hias atau liar. Selain sebagai tanaman hias, bunga telang telah lama dikenal sebagai obat mata dan pewarna makanan yang memberikan warna biru. Selain untuk mempercantik pekarangan rumah dan pewarna makanan, ternyata bunga telang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan manusia lho. Bunga telang memiliki senyawa aktif yang dilihat dari tinjauan fitokimia dapat berpotensi dalam bidang farmakologi. Hampir semua bagian dari bunga telang dapat digunakan sebagai obat seperti pada Biji bunga telang mengandung asam sinamat, finotin dan beta sitosterol. Mahkota bunga telang mengandung flavonoid, antosianin, flavanol glikosida, kaempferol glikosida, quersetin glikosida dan mirisetin glikosida. Selain itu, memiliki banyak kandungan fitokimia yaitu annin, flobatanin, saponin, triterpenoid, karbohidrat, fenolmfavanoid, flavanol glikosida, protein, alkaloid, antrakuinon, antisianin, stigmasit 4-ena-3, 6 dion, minyak volatile dan steroid. Dari hasil berbagai penelitian Clitoria ternatea memiliki pengaruh farmakologi sebagai antimikroba, antiparasit, anti inflamasi, antikanker, antioksidan, antidepresan, antidiabetes, antihistamin, immonomodulator dan potensi berperan dalam susunan syaraf, Central nervous System (CNS). Ekstrak bunga telang dapat menghambat bakteri Pseudomonas aeruginosa, Escherichia coli, Bacillus subtilis, dan masih banyak lagi. Dikarenakan Biji bunga telang mengandung cysteine dan finotin yang memiliki sifat antijamur. Bunga telang mengandung antioksidan. Hal tersebut terlihat dari warna mahkota karena mengandung antosianin. Antosianin merupakan pigmen dari flavonoid yang bersifat antioksidan. Antioksidan dapat menghambat reaksi oksidasi akibat radikal bebas. Akar bunga telang bisa digunakan sebagai antidepresan karena mengandung saponin, alkaloid, flavonoid, asam lemak, delfinidin 3,3’,5’ triglukosida, fenol dan betasitosterol. Akar bunga telang juga memiliki kandungan antelmintik tertinggi karena waktu yang dibutuhkan untuk mematikan cacing sangat singkat. Zat antelmintik pada bunga telang yaitu tannin, fenol, alkaloid, dan saponin. Bunga telang mengandung senyawa anti proliferasi yang dapat menghambat perkembangbiakan sel kanker. Kembang Telang mengandung pentanal dan inositol. Diperkirakan kedua zat ini dapat menghambat sel kanker. Dengan beragam manfaat yang diperoleh dari tanaman bunga telang, apakah tertarik untuk menanam bunga telang di pekarangan bunga kita. (*) PENULIS : Amirah Fathia Herlina, Mahasiswi Prodi Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Industri Pertanian, Unpad
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: