Tepung Komposit Bonggol Pisang dan Tempe, Solusi Tepat Pemanfaatan Limbah Pertanian
PISANG merupakan salah satu tanaman komoditas buah–buahan populer yang sangat mudah untuk dijumpai di Indonesia, iklim tropis Indonesia sangat sesuai untuk pertumbuhan pisang sehingga menjadikan tanaman tersebut dapat ditemukan di berbagai daerah di Indonesia. Pisang umumnya dibudidayakan untuk diambil buahnya, selain buahnya yang dapat dikonsumsi, seluruh bagian dari tanaman pisang dapat diolah dan dimanfaatkan, salah satu bagian yang dapat diolah adalah bonggol pisang. Bonggol pisang merupakan bagian batang dari tanaman pisang yang berbentuk seperti umbi dan berada di bagian bawah batang pisang. Bonggol pisang terletak dibawah batang atas dan berada dibawah tanah, bonggol mempunyai mata tunas, yaitu calon anakan pisang dan tempat munculnya akar. Bonggol pisang umumnya hanya dimanfaatkan sebaga pakan ternak dan pupuk serta tidak untuk dikonsumsi, padahal bonggol pisang memiliki kandungan karbohidrat dan nilai serat yang cukup tinggi, bonggol pisang juga mengandung oligosakarida seperti inulin, oligofruktosa, FOS, dan GOS. Dengan demikian, tingginya kandungan karbohidrat serta senyawa prebiotik berupa inulin menjadikan bonggol pisang memiliki potensi untuk diolah menjadi tepung dengan karakteristik unggul. Akan tetapi, bonggol pisang memiliki kandungan protein yang rendah, untuk mengatasi hal tersebut, tepung bonggol pisang dapat diolah dengan tepung yang kaya akan protein, salah satu alternatif yang dapat dimanfaatkan adalah tepung tempe. Tempe adalah salah satu produk olahan dari kacang kedelai yang digemari oleh masyarakat Indonesia karena memiliki kandungan gizi seperti protein, lemak, dan vitamin yang tinggi. Tempe memiliki daya cerna protein dan kandungan asam amino esensial yang lebih besar serta kandungan zat antigizi berupa asam fitat yang jauh lebih sedikit bila dibandingkan dengan kacang kedelai, hal ini terjadi karena dalam proses pembuatannya, tempe melalui proses perebusan dan fermentasi yang mampu mengurangi kandungan asam fitat sehingga kandungan mineral dapat lebih mudah diserap oleh tubuh. Pengolahan tempe menjadi tepung komposit bersama dengan bonggol pisang merupakan solusi yang tepat untuk meningkatkan kandungan protein dan mineral, serta meningkatkan daya cerna dari tepung komposit tersebut. Tepung komposit berbasis bonggol pisang dan tempe akan menghasilkan tepung dengan warna yang kecoklatan serta tekstur yang mirip dengan tepung terigu namun terlihat sedikit kasar karena adanya kandungan serat halus yang berasal dari serat bonggol pisang. Nilai gizi dari tepung komposit berbasis bonggol pisang roid dan tempe akan mempunyai keunggulan berupa tepung komposit yang kaya akan karbohidrat dan protein yang lebih mudah dicerna serta mengandung senyawa prebiotik berupa inulin yang sangat baik untuk kesehatan, karena senyawa prebiotik dapat meningkatkan fungsi pencernaan dan menurunkan kadar kolesterol tubuh. Dengan demikian, pemanfaatan bonggol pisang dan tempe menjadi tepung komposit diharapkan dapat meningkatkan pengolahan limbah hasil pertanian, meningkatkan pendapatan bagi petani lokal, serta mendukung diversifikasi pangan di Indonesia dengan cara memperluas pengembangan produk pangan baru berbasis bahan baku lokal, yaitu tepung komposit bonggol pisang dan juga tempe. (*) Sumber : Astawan, M. 2008. Sehat dengan tempe : panduan lengkap menjaga kesehatan dengan tempe, 1 ed. Dian Rakyat. Jakarta. Maudi, F., Sundari, T., Azzahra, R., Oktafiyani, R.I., dan Nafis, F. 2008. Pemanfaatan Bonggol Pisang sebagai Bahan Pangan Alternatif melalui Program Pelatihan Pembuatan Steak dan Nugget Bonggol Pisang di Desa Cihideung Udik, Kabupaten Bogor. Saragih., B., dan Katarida, D. 2018. Pemanfaatan Tepung Bonggol Pisang (Musa Paradisiaca Linn) Sebagai Pangan Alternatif Dalam Mendukung Ketahanan PanganSemin. Nas. Forum Komun. Perguru. Tinggi Pertan. Indonesia : November. * Lukas Mangasi, Mahasiswa Prodi Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Industri Pertanian, Universitas Padjadjaran (Unpad).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: